Harianmomentum.com--Ratusan warga Pekon/Desa Waypring, Kecamatan Pugung dan Pekon Banjarnegeri, Kecamatan Gunungalif mendukung pembangunan jembatan Way Tebu II yang sedang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
Dukungan warga itu terpampang dalam bentuk baliho yang berdiri pada Ahad, 28 Juli 2019, di dekat lokasi pembangunan jembatan yang menghubungkan dua wilayah kecamatan: Pugung dan Gunungalif.
Di atas baliho berukuran lebar dua meter dan tinggi lima meter, itu tertulis dukungan warga terhadap Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Way Tebu II. Juga tertera tandatangan ratusan warga, foto Presiden Joko Widodo, serta Bupati Tanggamus Dewi Handajani dan Wakil Bupati AM Syafi'i.
Dukungan warga itu muncul setelah beberapa hari sebelumnya ada tuntutan penghentian pembangunan jembatan itu dari sejumlah warga.
Namun, menurut Murlis—warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi pembangunan jembatan, masyarakat mendukung pembangunan jembatan itu karena menjadi kebutuhan mendesak. Bersama ratusan warga, mereka meminta pembangunan jembatan dilanjutkan.
"Jembatan Way Tebu ini merupakan akses utama kami karena akan mempermudah akses anak-anak ke sekolah maupun mengangkut hasil bumi," kata Murlis yang mengaku anggota keluarga besar pemilik lahan yang menghibahkan untuk jalan, sebelum diklaim oleh Syahrani.
Menurut dia, jembatan Way Tebu II merupakan akses satu-satunya jalan terdekat menuju Gisting. Anak-anak ke sekolah melintasi jembatan yang kini sedang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
Selama ini, dia menjelaskan, jembatan itu dibangun masyarakat secara bergotong-royong menggunakan bambu. Beberapa kali jembatan itu rusak dan hanyut setiap air sungai deras atau banjir. Warga pun kembali berswadaya membangun jembatan itu.
"Dari zaman dulu, bahkan dari saya lahir, ini memang jalan umum. Kami ingin pembangunan jembatan ini diteruskan. Ini jalan umum yang sudah ada sejak dulu yang tembus menuju Kecamatan Gisting dan sekitarnya. Kasian sama anak-anak sekolah, saat banjir mereka harus menunggu air sungai surut baru melintas," katanya.
Hal yang sama disampaikan Munajat, warga Pekon Waypring Kecamatan Pugung. Masyarakat dari dua kecamatan ini meminta pembangunan jembatan tersebut diselesaikan.
"Bukan hanya kebutuhan masyarakat dari dari dua pekon, tapi juga warga Pekon Ciherang, menjadikan jembatan ini akses utama untuk kelancaran lalu-lintas masyarakat," katanya.
Tuntutan warga dalam bentuk tandatangan di atas baliho itu, kata dia, wujud keserius warga membutuhkan jembatan Way Tebu II. "Pembangunan jembatan Way Tebu II selesai, masyarakat di kedua pekon itu dan sekitarnya akan sangat terbantu dan tidak lagi tertinggal dari pekon lainnya," katanya. (glh/jal).
Editor: Harian Momentum