MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Arinal Djunaidi curhat soal banyaknya pengusaha di Lampung yang "nakal" kepada Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) RI.
Hal itu disampaikan gubernur saat peresmian Kantor Wilayah (Kanwil) II KPPU RI di Jalan Diponegoro Bandarlampung, Rabu (18-12-2019).
Menurut gubernur, di Lampung ada beberapa pengusaha yang "nakal". Sehingga, tugas KPPU cukup berat dalam mengawasi persaingan usaha.
"Tapi tenang saja, saya akan berada di depan. Kalau menurut KPPU itu benar, saya akan lakukan," ujar gubernur.
Dia mencontohkan ada pengusaha kopi yang melakukan impor ke Lampung. Padahal, Lampung merupakan salah satu provinsi yang menghasilkan kopi robusta dengan kualitas yang diakui di kancah internasional.
"Harusnya jangan sampai merugikan petani. Pengusaha kecil dan menengah itu ada di lapangan, tugasnya menjaga kesinambungan," jelasnya.
Tidak hanya kopi, ada juga pengusaha yang melakukan impor singkong ke Lampung. Padahal Lampung penghasil singkong dunia.
"Bukan hanya di Sumatera atau Indonesia saja. Tetapi sudah penghasil dunia. Untuk apa impor?" tanya gubernur.
Bahkan, gubernur juga mendapatkan laporan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo jika daging juga impor.
"Kemarin saya bersama pak Menteri Pertanian mendapat laporan kalau sekarang dagin pun impor. Sedangkan kita lumbung ternak, tapi masih impor," terangnya.
Karena itu, gubernur berharap KPPU bisa mengawasi pengusaha-pengusaha yang nakal. Nantinya data-data pengusaha nakal, akan diberikan kepada KPPU.
"Nanti saya berikan datanya, tidak boleh di sini. Saya sebagai orang Lampung, berharap KPPU bisa menindak pengusaha yang nakal," harapnya. (adw)
Editor: Harian Momentum