Herman Resmikan Poskeskel Gedongair

img
Walikota Bandarlampung Herman Hn saat meresmikan Poskeskel Gedongair Tanjungkarang Barat.

MOMENTUM, Bandarlampung--Walikota Herman Hn meresmikan Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) Gedongair Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kamis (26-12-2019). Peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Herman Hn.

Herman mengatakan dengan diresmikannya Poskeskel tersebut, warga setempat bisa menikmati pengobatan gratis. "Nanti obat-obatannya dipasok dari dinas kesehatan setempat, serta dilayani oleh satu bidan dan dua perawat," kata Herman.

Dia juga memberikan bantuan Rp15 juta untuk operasional Poskeskel tersebut. "Saya akan bantu dana juga. Untuk keperluan bayar listrik atau lainnya," ujarnya.

Herman berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Seperti kesehatan, pendidikan, dan insfrastruktur.

Dia merinci saat ini di Bandarlampung ada 126 poskeskel yang telah dibangun sejak tahun 2011. "Kalau untuk poskeskel yang ini berdasarkan swadaya masyarakat," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung Edwin Rusli mengatakan poskeskel tersebut berfungsi sebagai tempat pengobatan sementara. 

"Pelayanan yang diberikan untuk penyakit-penyakit ringan. Misalnya diare dan penyakit ringan lainnya. Jadi sifatnya untuk pengobatan sementara," jelas Edwin.

Dia menyebutkan nantinya di poskeskel tersebut akan ada satu bidan dan dua perawat yang selalu siaga setiap harinya.

Edwin menerangkan pembangunan Poskeskel tersebut menghabiskan biaya Rp35 juta. Dana itu hasil dari swadaya masyarakat setempat.

"Masyarakat menyumbang Rp35 juta, tetapi belum ada WC (toilet) dan beberapa fasilitas lainnya. Jadi Pak Walikota (Herman) membantu Rp15 juta," tuturnya.

Senada, Kepala Lingkungan (Kaling) 02 Gedongair Toni Frizal menjelaskan poskeskel itu dibangun dari hasil swadaya masyarakat. "Setiap warga Iuran warga Rp50 ribu per bulan. Iuran itu selama sepuluh bulan," ujarnya.

Selain dari iuran warga, pembangunan poskeskel juga menggunakan dana talangan Kelurahan Gedongair. "Selain uang, warga juga membantu bahan-bahan bangunan," jelasnya.

Toni menambahkan, tanah poskeskel tersebut berasal dari fasilitas umum (fasum) berdasarkan kesepakatan masyarakat untuk dibangun sarana kesehatan. "Lama pembangunan poskeskel ini kurang lebih selama dua bulan sepuluh hari," tuturnya. (vaw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos