MOMENTUM, Bandarlampung--Pengamat politik asal Universitas Lampung (Unila) Dedi Hermawan menyatakan bahwa pertarungan politik di Pilkada Waykanan akan berlangsung ketat. Sebab, petahana punya lawan tanding yang kuat. Dia adalah Rina Marlina, istri eks Bupati Waykanan Bustami Zainudin dan Juprius.
“Kalau melihat dari modal masing-masing bakal calon kepala daerah (balonkada), persaingannya akan ketat. Bahkan petahana tidak mudah untuk bertahan,” kata Dedi saat diwawancarai harianmomentum.com, Selasa (28-1-2020).
Sebab, sambung
dia, lawan petahana (Rina) punya prestasi sosial dan politik cukup baik yang
sudah dirajutnya sejak menjadi Ketua PKK Waykanan.
Bahkan, tatkala
Bustami Zainudin berlaga di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Rina lah yang
menjadi ujung tombak perjuangannya. Berkat perjuangan Rina, kini Bustami
manjadi salah satu Anggota DPD RI asal darah pemilihan Lampung.
“Dengan memenangkan
suaminya, artinya dia punya jaringan sosial dan jaringan politik yang mengakar,”
katanya.
Terlebih,
wanita berhijab itu dikenal dekat dengan kelompol ibu-ibu di kabupaten
setempat.
“Pola merangkul kelompok ibu-ibu saat ini sedang menjadi tren tersendiri. Siapa yang bisa masuk untuk mengkonsolidasi dan mengkapitalisasinya menjadi kekuatan politik, maka dia punya kekuatan besar untuk memenangkan pilkada,” terangnya.
Baca juga: Persaingan Tiga Kandidat Balonkada Waykanan Menguat
Lebih lanjut
Dedi mengatakan, jika seorang petahana tidak punya prestasi yang baik di masa
kepemimpinannya, maka petahana itu dapat dengan mudah ditumbangkan.
“Jika tidak ada
kinerja yang spektakuler, yang memuaskan masyarakat di wilayahnya, peluang
kalahnya petahana akan besar,” ungkapnya.
Kalau pun
petahana mengandalkan program-program dan anggaran yang sudah berjalan untuk menarik
simpati warga, menurut Dedi, itu tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat
keterpilihannya (elektabilitas).
“Secara umum
saya melihat tidak ada sesuatu yang luar biasa di Waykanan saat ini. Masyarakat
sekarang sudah cerdas. Kalau mereka melihat empat atau lima tahun tidak ada
prestasi maka petahana ini peluang kalahnya besar,” jelasnya.
Hal itu menjadi
peluang bagi penantang untuk menumbangkan sang petahana. “Mereka yang punya modal
politik bagus, bisa menggantikan posisi petahana,” ujarnya.
Apalagi, kata
Dedi, tingkat persaingan di Pilkada Waykanan cukup tinggi. Sebab, ada satu lagi
penantang petahana yang juga punya kekuatan cukup besar. Dia adalah Juprius.(acw)
Editor: Harian Momentum