Jembatan Menggew, Berkah bagi Warga Gunungkatun

img
Jembagan Gantung Menggew di atas Way Kiri. Foto. Sln.

MOMENTUM, Tulangbawang Udik--Insfratruktur jalan memiliki nilai strategis bagi masyarakat karena bisa memperlancar aktivitas sehari-hari. Bahkan membuka daerah yang sebelumnya terpencil atau terisolasi.

Demikian juga dengan keberadaan jembatan gantung Menggew di wilayah Gunungkatun di Kabupaten Tulangbawang Barat. Jembatan ini mempermudah akses warga yang terpisah Way/Sungai Kiri

"Sebelumnya, kami menggunakan perahu untuk menyeberang Way Kiri. Kini tidak lagi karena sudah ada jembatan," kata Rudi, warga Tubaba. 

Jembatan yang terletak sekitar satu kilo meter dari Gunungkatung, memberi berkah bagi warga di kedua sisi sungai. Beragam aktivitas warga kini menjadi lebih lancar.

"Saya setiap hari lewat sini, pagi jalan deres karet hingga membawa kepingan karet hasil saya kerja ya lewat sini," ucap Rudi, sembari mengendari motornya yang bermuatan bak berisikan karet, Senin (3-2-2020).

Ungkapan terima kasih dengan adanya jembatan itu juga diungkapkan warga lain bernama Laili. Kendati demikian, dia mengharapkan Pemkab Tubaba dapat meningatkan kualitas jalan menuju jembatan gantung tersebut.

"Jalanan itu kan timbunan dari kampung menuju ke jembatan, kalau musim hujan ya becek. Apalagi kalau air pasangnya berlebihan jalan itu bisa tergenang oleh air," katanya. 

Dia berharap jalanj itu ditimbun agar menjadi lebih tinggi dan ditingkatkan kualitasnya agar tidak licin saat hujan. "Jalan ini menjadi akses penting bagi warga," papar Laili. 

Jembatan berukuran lebar tiga meter dan panjang sekitar 80 meter itu dibangun pada 2013. Pada masa Bupati Bachtir Basri dan Wakil Bupati Umar Ahmad. 

Proyek senilai Rp1,2 miliar itu, sejak dibangun, akses jalan menuju jembatan masih berupa jalan tanah. Karena itu, warga berharap, pemerintah dapat meningkatkan kualitas jalan tersebut.

Selain menjadi akses penting bagi warga, jembatan yang membentang di atas Way Kiri itu juga menjadi salah satu kebanggaan warga Tubaba.

Bupati Tubaba Umar Ahmad bahkan sempat memamerkan jembatan itu kepada turis asing dari sejumlah negara yang berkunjung ke sana menghadiri Sharing Time; Megalithic Melenium Art pada 22-26 Januari 2020 lalu.

Ketika itu, Umar mengatakan, jembata itu dibangun antara lain karena di lokasi seberang sungai, Gunungkatung, merupakan tempat nenek moyang atau leluhur Minak Sindang Belawan. 

Jembatan gantung itu pun diberi nama Menggew yang dalam Bahasa Lampung berarti Menunggu. Maksudnya, lokasi di seberang itu menjadi tempat asal nenek moyang warga Tubaba.

Daerah yang berada di seberang sungai, tidak hanya warga Tiyuh/Desa Gunungkatun, Tubaba. Tetapi, juga ada dua desa yang masuk Lampung Utara. Yaitu,  Karangsari dan Karangmulyo. Kedua desa ini berjarak 10 kilometer dari jembatan. 

Pemangunan jembatan itu, kata Laili, memperlancar akses jalan warga. "Alhamdulillah, jembatan membuat kami tidak terisolasi lagi," ucapnya. (sln).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos