Satu Peserta CPNS Gugur karena Melahirkan

img
Ilustrasi. Peserta CPNS tahun 2018 di Provinsi Lampung menjalani proses SKD.

MOMENTUM, Bandarlampung--Satu pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Provinsi Lampung dari Pemerintah Kabupaten Pesawaran Yesti Yulianti dinyatakan gugur.

Yesti harus pasrah tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, karena melahirkan anak keduanya sebelum Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Selasa (4-2-2020).

Harapannya untuk menjadi Ahli Pertama Guru Bimbingan Konseling di Pesawaran harus kandas, karena kelahiran anaknya tersebut.

Kepala UPT Penyelenggara Seleksi calon dan penilaian kompetensi pegawai Aparatur Sipil Negara Bandarlampung Kanreg (kantor regional) 5 BKN Muhamad Mujaedi membenarkan adanya peserta yang melahirkan.

Meski demikian, panitia seleksi langsun membawa Yesti ke rumah sakit. "Ya ada yang melahirkan tadi (peserta) dari Pemkab Pesawaran," ujar Mujaedi.

Dia menyatakan jika Yesti tidak bisa lagi melanjutkan ke tahap berikutnya karena belum mengikuti tes. "Sudah tidak bisa lagi (melanjutkan tes)," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Yesti ikhlas dan pasrah jika tidak bisa melanjutkan proses seleksi CPNS.

Menurut Yesti, proses kelahiran tidak bisa ditunda. Sedangkan CPNS masih bisa mendaftar pada tahun-tahun berikutnya.

"Kalau CPNS masih ada lagi. Sedangkan melahirkan tidak bisa ditunda, jadi ya Alhamdulillah," ujar Yesti seraya bersyukur.

Dia mengaku tidak ada tanda-tanda akan melahirkan anak keduana tersebut. Pada malam harinya, Yesti pun fokus menyiapkan untuk tes CPNS.

Meski sempat merasa sedikit sakit pada perutnya, Yesti tetap menghiraukannya. Karena saat melahirkan anak pertama sering terjadi konstraksi palsu.

"Semalam saya belajar sampai jam 12.00 WIB. Sempat saki, tapi saya pikir hanya konstraksi palsu saja," terangnya.

Hingga Selasa pagi, Yesti masih merasakan sakit, tetapi dianggap sebagai konstraksi palsu dan menghiraukannya.

Setelah masuk ke ruangan, Yesti merasakan sakit yang semakin bertambah dan tidak dapat tertahan lagi olehnya.

"Kan kalau ibu hamil boleh masuk duluan. Saya baru duduk tapi perutnya tambah sakit," ujarnya.

Akhirnya, Yesti pun dibawa menuju rumah sakit untuk melahirkan. Tak berlangsung lama, dia melahirkan anak keduanya.

"Prosesnya cepat, paling hanya sekitar 15 menit dari saya sampah sudah lahiran," tuturnya. (adw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos