MOMENTUM, Bandarlampung--Bakal calon Walikota Bandarlampung Firmansyah Alfian turun tangan dalam mengatasi salah satu penyebab terjadinya banjir di Jalan Pembangunan A, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Sukarame, tepatnya di depan SDI Pelangi, Senin (16-3-2020).
Bersama Yayasan Alfian Husin, Rektor IIB Darmajaya itu turut serta membersihkan dan membangun selokan (saluran air) sepanjang 50 meter yang jika musim hujan kerap menyebabkan banjir tersebut.
“Kita bersihkan sampah-sampah yang menyumbat dan memperbaiki selokan yang rusak. Kami targetkan pekerjaan ini selama satu minggu mendatang,” kata Firmansyah melalui pesan whatsapp yang diterima harianmomentum.com, Rabu (18-3-2020).
Pembersihan dan perbaikan selokan itu, sebagai wujud kepedulian Firmansyah dan Yayasan Alfian Husin.
“Mengingat, kami juga membangun sekolah di kawasan itu. Mudah-mudahan, setelah diperbaiki dan dibersihkan tidak lagi terjadi banjir,” harap dia.
Menurut Firmansyah, selokan tersebut berukuran kecil dan sempit. Sehingga, jika hujan turun tidak bisa menampung debit air.
“Pihak RT dan pihak Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Bandarlampung juga sudah meninjau lokasi. Mudah-mudahan bisa diperluas saluran airnya,” harapnya lagi.
Lebih lanjut Firmansyah mengatakan, jika kelak dia dan Bustomi Rosadi menjadi Walikota-Wakil Walikota setempat, penanganan banjir menjadi salah satu misi pembangunan utamanya.
Apalagi, calon Wakil Walikota yang mendampinginya merupakan pakar tata kelola air lulusan doktoral Jepang.
“Memang butuh peran serta semua masyarakat dan pengambil kebijakan dalam mengatasi banjir di Bandar Lampung. Jangan sampai, saat kemarau kita kesulitan air, dan disaat hujan terjadi banjir,” jelasnya.
Terpisah, bakal calon Wakil Walikota Bandarlampung Prof. Bustomi mengatakan, dalam penanganan banjir diperlukan dukungan dan kerjasama banyak pihak. Termasuk dari masyarakat setempat.
“Tanpa bantuan masyarakat, banjir tidak akan teratasi. Mulai dari membiasakan hidup bersih, tidak membuang sampah sembarangan, hingga membuat resapan air. Insyaallah banjir akan diatasi bersama-sama,” kita dia.
Maka, kata Bustomi, selain membenahi fasilitas pencegahan banjir, seperti drainase, normalisasi sungai, juga diperlukan kesadaran masyarakat. “Kuncinya di masyarakat. Karena itu kita harus melibatkan mereka dalam hal penanganan banjir,” terangnya.(rls)
Editor: Agung Chandra W
Editor: Harian Momentum