Polda Lampung Segera Tindaklanjuti Dugaan Pemukulan Demonstran

img
Aksi demonstrasi penolakan penetapan Omnibus Law UU Cipta Kerja di DPRD Provinsi Lampung./Adw

MOMENTUM, Bandarlampung--Kepolisian Daerah (Polda) Lampung segera menindaklanjuti insiden pemukulan terhadap warga oleh anggota polri, saat pengamanan unjuk rasa terkait penolakan Omnibus Law Undang Undang Cipta Karya beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, permasalahan tersebut sudah ditangani oleh Direktorat Profesi dan Pengamanan (Ditpropam) Polda.

Namun demikian, menurut Pandra, terhadap oknum yang terlibat dalam insiden tersebut belum dilakukan pemeriksaan.

"Anggota tidak bisa langsung diperiksa, karena kejadian (unjuk rasa) itu kan Berlangsung dari tanggal 7 bahkan sampai tanggal 9 masih ada," ujar Pandra, Minggu (11-10-2020).

Selanjutnya Pandra meminta pengertian kepada masyarakat, mengingat anggota Polri juga manusia.

Pandra mengungkapkan, anggota Polri tersebut perlu menenangkan diri secara fisik dan psikologis pasca menjalani rutinitas dalam hal menjaga ketertiban masyarakat, sebelum akhirnya menjalani pemeriksaan dari bagian profesi dan pengamanan internal.

"Kasihan juga petugas, nanti akan dilakukan pemeriksaan oleh Ditpropam Polda," tutur Pandra.

Pandra mengaku telah mengantongi identitas oknum yang terlibat dalam insiden salah sasaran tersebut.

"Kami sudah ada identitas siapa saja di dalam video tersebut, nanti dalam waktu dekat bisa kami sampaikan," kata Pandra.

Pandra menambahkan, pihak Polresta bahkan sudah melakukan kunjungan kepada Asep Nasrullah (23) yang menjadi korban salah sasaran saat anggota tengah mencari perusuh demonstrasi pada Jumat (9-11).

"Anggota bersama tim dokter sudah menjenguk yang bersangkutan di rumahnya Jumat kemarin," kata Pandra.

Menurut Pandra, kunjungan itu untuk mendapatkan informasi terkait kondisi terkini korban. Selain itu, polisi juga memberikan bantuan biaya pengobatan terhadap korban.

"Kami juga sudah berbicara dengan korban dan saat ini korban sudah tidak mempermasalahkan peristiwa salah sasaran tersebut. Namun demikian proses pemeriksaan terhadap anggota akan tetap dilakukan," ungkapnya

Sementara terkait adanya dugaan intimidasi yang dilakukan anggota Polri terhadap empat orang Jurnalis yang tengah meliput jalannya aksi demonstrasi, menurut Pandra, Kapolresta juga akan lakukan upaya proaktif terhadap empat wartawan dimaksud.

Kejadian tersebut, kata Pandra, tentunya menjadi perhatian pihak Kepolisian yang akan dilakukan pemeriksaan internal melalui Propam.

"Silahkan saja lakukan pengaduan dan lain sebagainya. Tapi walaupun ga dilakukan pengaduan, tentunya Polri lebih proaktif juga untuk melihat fakta-fakta di lapangan. Jadi silahkan saja lakukan pengaduan, tapi harus tetap disertakan dengan ada buktinya atau juga nama oknum anggota dimaksud," tegas Pandra.

Sebelumnya, pria yang diduga menjadi target salah sasaran Pengamanan unjuk rasa mengalami luka memar di kepala dan bibir.

Intimidasi yang dialaminya sempat terekam kamera warga sekitar. Tindakkan kekerasan yang dilakukan oknum aparat ini dialami pria yang bernama Asep Nasrulah (23) saat sedang menunggu rekan kerja di depan minimarket Jalan Wolter Monginsidi.

"Malam itu (Rabu, 7-10) saya lagi nelpon janjian mau ketemu teman kerja. Tiba-tiba rame orang berlari ke dalam Indomaret itu, saya ikut masuk," kata Asep.

Saat berada di dalam minimarket, datang segerombolan polisi lengkap dengan peralatan pengamanan memaksa keluar semua yang berada di dalam.

Selanjutnya, kata Asep, tanpa basa-basi polisi menyeretnya keluar. Setelah di luar minimarket, Asep dihajar menggunakan tameng dan pentungan petugas.

"Saya sudah sempat menjelaskan kalau saya tidak ikut demo. Tapi mereka terus saja memukul saya sambil menuduh kamu iya kamu (peserta demo)," kata Asep.

Warga Jalan Wayjernih RT 04 LK1, Sukarame II, Telukbetung Barat ini sempat dibawa pihak keluarga ke rumah sakit.

"Saya cuma minta polisi bertanggung jawab. Karena saya bukan peserta demo, saat itu saya lagi kerja, kenapa harus dipukuli," pungkas Asep.(**)

Laporan: Ira Widya

Editor: Agus Setyawan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos