MOMENTUM, Bandarlampung--Calon Walikota nomor urut 02, M Yusuf Kohar akan
memaparkan visi Bandarlampung Makmur, Unggul dan Berkeadilan pada debat kandidat yang akan digelar di Sheraton Hotel pada Rabu
malam (14-10-2020).
Yusuf menjelaskan, makmur adalah adalah suatu kondisi terwujudnya Bandarlampung
sebagai kota perdagangan dan jasa yang mandiri, berdaya saing dengan kehandalan
infrastruktur menuju kota cerdas (smart city) berbasis ITE dan berwawasan
lingkungan.
Sedangkan unggul adalah suatu kondisi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas, religius, berbudaya, sehat jasmani dan ruhani.
“Kalau sudah sehat akan bisa berpartisipasi aktif dalam pembangunan serta
siap menghadapi revolusi industry 4.0,” jelas Yusuf, Selasa (13-10-2020).
Selanjutnya berkeadilan. Adalah suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat secara merata dan proporsional dengan menumbuhkan keberdayaan
sosial, memfasilitasi dan melindungi pelaku-pelaku ekonomi idustri kreatif atau
stard up.
“Untuk mewujudkan visi tersebut, kami pun telah menyiapkan lima misi
utama,” ujarnya.
Kelima misi itu, pertama membangun kemandirian ekonomi daerah dan
masyarakat, ditandai dengan peningkatan PAD, tumbuhnya sektoril, berkurangnya
angka pengangguran serta berkembangnya ekonomi kreatif, pariwisata, seni dan budaya,
stard up dan UMKM.
“Kedua mewujudkan infrastruktur kota yang handal serta meningkatkan
sarana dan prasarana dasar di tingkat lingkungan, RT/RW yang nyaman dan aman
serta ramah lingkungan,” sebutnya.
Misi ketiga mewujudkan SDM yang hebat, berdaya saing, sehat jasmani dan
ruhani, berkarakter dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama serta budaya.
“Keempat mewujudkan kehidupan sosial masyarakat yang harmonis dan berimbang
antara tiga pilar utama pembagnunan, yaitu masyarakat, pemerintah kota, dan
swasta,” terangnya.
Terakhir mewujudkan tata kelola pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, berbasis elektronik dan bebas korupsi.
“Agar bebas korupsi, caranya dengan memberikan ruang yang luas bagi
partisipasi masyarkat dalam proses perumusan hingga evaluasi kebijakan,”
jelasnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra W
Editor: Harian Momentum