Polemik PKB Belum Usai, Mantan Ketua Tuntut Muktamar Luar Biasa

img
Mantan Ketua DPC PKB Pesawaran, Matrohupi. Foto: ist

MOMENTUM, Gedongtataan--Polemik usai musyawarah cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kabupaten/kota di Provinsi Lampung masih berlanjut.

Teranyar, para mantan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari beberapa kabupaten/kota dikabarkan telah menggelar rapat secara diam-diam.

Rapat tersebut dalam rangka merumuskan pergerakan kedepannya, dalam rangka menggugat keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang dianggap tidak mendengarkan aspirasi kader dari tingkat bawah.

Mantan Ketua DPC PKB Pesawaran, Matrohupi membeberkan rencananya bersama sejumlah mantan ketua partai tingkat kabupaten/kota yang ada di Lampung untuk menggalang gerakan.

"Jadi sepekan yang lalu, kami bersama belasan mantan ketua DPC PKB menggelar pertemuan tertutup. Salah satu poin yang kami sepakati adalah menuntut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk menggelar Muktamar Luar Biasa," katanya saat dihubungi harianmomentum.com, Minggu (28-3-3021).

Beberapa kabupaten/kota yang sepakat akan hal tersebut diantaranya kader di Kabupaten Pesawaran, Pringsewu dan Bandarlampung.

Tak hanya itu, Matrahupi bahkan mengaku telah melakukan konsolidasi bersama beberapa wilayah lain di luar Provinsi Lampung yang mengalami nasib serupa. Diantaranya dengan Banten, Malang dan Medan.

Menurut dia, mereka juga merasa kecewa dengan mekanisme penunjukan ketua DPC oleh pengurus pusat PKB.

"Ada pelanggaran serius yang telah dilakukan, baik oleh DPP maupun DPW Provinsi Lampung, dengan tidak mengindahkan proses pengusulan pengurus dari tingkat bawah," katanya.

Seharusnya, menurut dia, pengurus tingkat kecamatan mengusulkan lima calon untuk pencalonan ketua baru di DPC. Namun hal itu tidak dilakukan dan diduga mengesampingkan asas musyawarah di internal.

"Seharusnya kan dibangun dulu dialog di level bawah, baru diusulkan kandidat calon, bukan dengan cara main tunjuk," sesalnya.

Sementara, Ketua DPC PKB Kota Bandarlampung Juanda belum berhasil dikonfirmasi. Nomor telepon dan whatsappnya di 813-6979-xxxx dalam keadaan tidak aktif.(**)

Laporan: Rifat Arif

Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos