MOMENTUM, Metro--Pemerintah Kota Metro akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas insiden dugaan penghalangan tugas wartawan, yang dilakukan Pelaksana tugas (Plt) Kabid Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial pada Dinsos setempat Wiwik Setiarini.
Permohonan maaf itu disampaikan
Plt Sekretaris Daerah Kota Metro Bangkit Haryo Utamo kepada Rio wartawan Harianmomentum yang menjadi korban insiden tersebut. Penyampaian permohonan maaf secara linsan dan tertulis itu berlangsung di Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat, Sabtu malam (4-4-2021).
"Saya mewakili Pemkot Metro dan Dinas Sosial memohon maaf kepada kawan, saudara, dan mitra, yang dalam hal ini profesi wartawan. Semoga, insiden yang kemarin terjadi merupakan kejadian yang pertama dan terakhir di Kota Metro," kata Bangkit mendampingi jajaran Dinsos setempat.
Baca juga: Oknum Kabid Dnsos Rampas HP dan Usir Wartawan
Dia berharap, para aparatur sipil negara (ASN) harus lebih memahami berbagai aturan terkait tugas pokok dan fungsi wartawan dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik.
"Jadi memang butuh memberikan pemahaman kepada satuan kerja terkait tugas dan fungsi wartawan. Sekiranya dari PWI Metro bisa mengadakan kegiatan sosialisasi atau workshop kepada satuan kerja perangkat daerah sebagai upaya mengantisipasi kejadian kemarin tidak terulang lagi," kata Bangkit.
Dia mengakui, perilaku Plt Kabid Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Wiwik Setiarini yang merampas alat kerja, mengusir dan mengancam wartawan, jauh dari etika kemitraan dan sinergitas.
Karena itu, dia meminta, seluruh jajaran pemkot, khususnya Plt Kabid Rehabilitasi dan Pemberdayaan Dinsos Metro Wiwik Setiarini, untuk lebih terbuka dalam menyampaikan informasi program kerja sesuai bidang tugas dan aturan yang berlaku.
"Kedepannya, jika ada wartawan yang ingin konfirmasi terkait program kerja, apalagi program kerja Walikota. Plt Kabid bu Wiwik berikan informasi sejelas-jelasnya. Jangan menghindar atau menolak, karena tugas wartawan menyampaikan informasi program kerja pemerintah kepada masyarakat," pintanya.
Dia berharap, kejadian tersebut merupakan yang pertama dan terakhir, khususnya di lingkup Pemkot Metro.
Hal senada disampaikan Kepala Dinsos Kota Metro Suwandi. Dia memohon maaf kepada Rio, jajaran Redaksi Harianmomentum, PWI dan seluruh wartawan atas insiden tersebut.
"Kedatangan kami ke PWI selain untuk silaturahmi, sekaligus menyampaikan permohonan maaf secara lisan dan tertulis. Semoga etika baik kami ini dapat diterima oleh kawan-kawan wartawan semua," harapnya.
Suwandi berjanji, akan lebih terbuka dalam memberikan informasi kepada wartawan, terkiat program kerja sesuai bidang tugas dan aturan yang berlaku.
"Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi. Kami memohon maaf kepada semua kawan-kawan wartawan atas insiden ini," ucapnya.
Ketua PWI Kota Metro Rino Panduwinata berharap insiden yang menciderai profesi wartawan itu tidak terulang lagi.
"Itikad baik dari Plt Sekda dan Kepala Dinsos Metro yang meminta maaf secara lisan dan tertulis merupakan langkah tepa. Semoga itikad baik ini mendapat respon positif dari wartawan yang bersangkutan," kata Rino.
Menurut Rino, kurangnya pemahaman ASN terkait tupoksi wartawan merupakan kendala yang bisa berdampak pada kesalahpahaman.
"Sosialisasi tentang pemahaman kerja jurnalistik adalah salah satu program kami. Semoga nanti dapat terselenggara dengan baik, agar para ASN lebih memahami tugas dan fungsi wartawan," harapnya.
Kepala Biro Harianmomentum Kota Metro Adipati Opie mewakil Rio menerima permintaan maaf tersebut. Dia berharap, kejadian itu tidak kembali terulang.
Sebelumnya, permintaan maaf juga telah disampaikan Walikota Metro Wahdi Siradjuddin
"Secara pribadi dan atas nama Pemkot Metro, saya mohon maaf atas perlakuan yang jauh dari nilai-nilai silaturahim dari staf Dinsos. Semoga Allah menjaga nilai silaturahim kita," ujar Walikota Metro. (**)
Laporan: opie
Editor: Munizar.
Editor: Harian Momentum