Tekan Angka Pengangguran, 350 Peserta Ikut Program Pemagangan Kerja

img
Kepala Disnaker Lampung Agus Nompiru bersama Kasubdit Pemagangan Kemenaker Yanwar.

MOMENTUM, Bandarlampung--Lebih dari 300 peserta mengikuti program pemagangan dalam negeri yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).

Kepala Disnaker Lampung Agus Nompitu mengatakan, dari 1.500 lebih pendaftar pemagangan kerja 2021, hanya 350 peserta yang lulus seleksi.

"Jadi kita melaksanakan program pemagangan yang diikuti 350 peserta. Mereka ini magang di 28 perusahaan tempat pemagangan di Provinsi Lampung yang diikuti," kata Agus, Selasa (6-4-2021).

Dia menjelaskan, 350 peserta itu akan magang selama lima bulan mendatang. Selain itu, mereka juga akan diberikan uang saku Rp1 juta perbulannya.

"Diberikan juga pakaian, peralatan untuk praktek dan BPJS selama lima bulan. Jadi kalau terjadi kecelakan kerja selama pemagangan ada jaminan sosialnya," sebutnya.

Dia berharap program pemagangan itu bisa menciptakan tenaga kerja yang profesional, berkompeten. Sehingga bisa menekan angka pengangguran di Lampung.

Diharapkan juga perusahaan-perusahaan yang lainnya bisa menyerap tenaga kerja di Lampung melalui program tersebut

"Kedepannya tidak hanya 28 ini, tapi harus ditingkatkan lagi perusahaan yang dapat menyerap tenaga kerja melalui program pemagangan. Jadi kita bisa menekan pengangguran," sebutnya.

Dia menargetkan, dari pemagangan itu bisa terserap sekitar 10 hingga 20 persen peserta untuk langsung bekerja.

Meski demikian, dia mengatakan, hal itu akan dilihat kecepatan peserta dalam beradaptasi dengan perusahaan, kecakapan, kegigihan dan keuletan selama magangan.

"Jadi kita harapkan 10 sampai 20 persen itu bisa terserap. Syukur kalau bisa semuanya terserap tempat mereka magang kerja," harapnya.

Mereka magang kerja selama lima bulan waktu yang cukup untuk mereka berlatih langsung di tempat kerja.

Sementara, Kasubdit Pemagangan Kementerian Tenaga Kerja (Kemennaker) Yanwar mengatakan masalah ketenagakerjaan harus disikapi secara serius.

Sehingga, generasi-generasi penerus bisa memiliki kompetensi dan siap untuk bekerja serta memiliki daya saing dengan tenaga kerja asing.

"Terkait masalah ketenagakerjaan kita harus betul-betul menjaga, agar anak kita siap bekerja," kata Yanwar.

Dja juga meminta perusahaan bekerjasama dengan Kadin dan Apindo untuk mengentas kemiskinan serta menekan angka pengangguran.

"Ayo kita rembuk bareng antara pengusaha industri untuk ikut dalam hal mengurangi pengentasan kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran. Bila perlu surat edaran ke seluruh perusahaan agar mau melaksanakan program pemagangan ini," jelasnya. (**)

Laporan/Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos