Wabup Pringsewu Tebar Benih Ikan Nila di Kedung Wungu

img
Wakil Bupati Pringsewu Fauzi menebar bibit ikan dan menanam bibit pohon di Embung Kedung Wungu, Pekon Rejosari Pringsewu.

MOMENTUM, Pringsewu--Kesimbangan ekosistem embung atau waduk harus dijaga agar bermanfaat bagi masyarakat. Caranya, dengan menanam pohon perindang dan menebar bibit ikan.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pringsewu Fauzi saat menebar lima ribu bibit ikan nila dan menanam 200 bibit pohon buah-buahan dan perindang di Embung Kedung Wungu Podorejo, Pekon Rejosari, Pringsewu, Sabtu 5 Juni 2021.

Kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan itu, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pemkab Pringsewu memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 yang tepat pada 5 Juni.

Wabup Pringsewu menuturkan, terkait lingkungan hidup, tentunya tidak terlepas dari air dan keberadaan embung tersebut sebagian untuk  menopang kebutuhan air bagi para petani di sekitarnya. "Bahkan bisa dikelola untuk wisatanya. Hal ini akan mendatangkan PAD Pekon setempat," ujarnya.

Untuk itu, Fauzi meminta agar para aparatur pekon dapat memaksimalkan dan memanfaatkan embung itu secara baik. Misalnya, untuk pemeliharaan ikan, bisa dibentuk kelompok budidaya ikan (pokdakan). Sedang, untuk pengelolaan pariwisata, juga bisa dibentuk kelompok sadar wisata atau pokdarwis,"harapnya.

Di tempat yang sama, Kabid Budidaya Tangkap Dinas Perikanan Pringsewu Hijrah Amin mewakili Kadis Deby Hardian mengharapkan,  dengan ditebarnya lima ribu bibit ikan nila itu semoga ke depan akan membawa manfaat bagi masyarakat.

"Namun dalam hitungan kami, tiga hingga empat bulan kedepan ikan ini bisa untuk dipanen atau dikonsumsi. Kami mohon cara menangkap ikan tidak menggunakan alat-alat atau bahan yang berbaya dan bisa merusak ekosistem," tegas Hijrah.

Sedan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Rini Andalusia, mengajak masyarakat untuk dapat bersama-sama memelihara pohon yang ditanam serta diikuti menjaga kelestarian alam sekitar, sekaligus berharap seluruh pohon yang telah ditanam dapat tumbuh dan berkembang.

"Pohon yang ditanam akan selalu kita pantau, semoga setahun kedepan sudah pohon sudah hidup sempurna dan nantinya bisa membuat setengah hutan di Embung ini,"ucapnya.

Kepala Pekon Rejosari Khotmanudin pada kesempatan itu menyampaikan terimakasih kepada pihak Pemkab Pringsewu yang cepat tanggap dan langsung merespons keinginan masyarakat Rejosari. 

"Kami juga meminta kepada dinas terkait untuk turut membantu merealisasikan rencana program wisata pada Embung Kedung Wungu tersebut," pinta Khotman.

Dia juga memaparkan sejarah  Embung Kedung Wungu yang bisa mengairi persawahan puluhan hektar itu, sebenarnya sudah ada sejak tahun 1927 pada masa kolonial Belanda dan sudah beberapa kali dilakukan renovasi oleh para pimpinan Pekon terdahulu.

Bahkan, tahun ini secara massal pihak Pekon mengerahkan warga untuk kembali merenovasi dan mengangkat lumpurnya yang cukup dalam. "Warga kami ingin memfungsikan kembali Embung Kedung Wungu tersebut, selain untuk pertanian juga  akan  dikembangkan menjadi tempat wisata," papar Kakon Rejosari.

Tampak hadir, Camat Pringsewu Moudy Ary Nazolla,  Sekdis Pertanian Maryanto, Kabid Pemerintahan Pekon Dinas PMP Tri Haryono. (*)

Laporan: Sulistyo

Editor: M Furqon






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos