Satgas Covid-19 Bandarlampung Diminta Lebih Tegas Tegakkan Prokes

img
Kasat Pol PP Lampung Zulkarnain sekaligus Sekretaris Posko Satgas Penanganan Covid-19.

MOMENTUM, Bandarlampung--Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Lampung meminta penegakkan protokol kesehatan (prokes) di Kota Bandarlampung lebih tegas.

Bahkan, Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Lampung M Zulkarnain menyarankan agar Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandarlampung mencabut izin bagi tempat usaha yang mengabaikan prokes.

"Ya nanti kita usulkan ke kota agar lebih tegas. Kalau perlu dicabut izinnya, yang bandel-bandel itu," tegas Zulkarnain selaku Sekretaris Posko Satgas Covid-19 Lampung, Senin (21-6-2021).

Menurut dia, tempat-tempat usaha yang ditegur berulangkali namun masih membandel, artinya tidak memperhatikan keselamatan masyarakat.

"Kalau tempat usaha seperti cafe, diskotik dan lainnya itu kan tidak ada kepentingan untuk orang banyak. Itu hanya untuk kepentingan pribadi," tuturnya.

Terlebih, Zulkarnain mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Bandarlampung Samsul, ada tempat-tempat usaha yang sengaja buka tengah malam. 

Hal itu dilakukan untuk menghindari pemeriksaan yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

"Jadi ketika dibawah jam 12 malam itu pas tim lewat, lokasinya sepi dan gelap. Rupanya mereka ini buka udah lewat jam 12 malam," tuturnya.

Dia menegaskan, dalam Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru sudah jelas disebutkan sanksinya. "Kan kita berpedoman pada Perda nomor 3 tahun 2020," ujarnya.

Karena itu, dalam rapat evaluasi bersama Satgas Covid-19 se-Provinsi Lampung, mereka akan mengusulkan agar pelaku usaha yang bandel dicabut izinnya.

"Bulan depanlah paling kita evaluasi, nanti kita rekomendasikan di situ. Supaya tidak membahayakan masyarakat," jelasnya.

Selain itu, dia menyebutkan, untuk pasar-pasar tradisional yang masih minim protokol kesehatan harus dibina. Sehingga bisa lebih patuh terhadap protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, serta membatasi mobilitas, menghindari kerumunan).

"Ya kalau pasar-pasar tradisional ini harus kita bina betul. Karena ini kan menyangkut hidup orang banyak," terangnya. (**)

Laporan/Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos