Sosialisasi Kampus Lewat Medsos Jadi Andalan Umitra

img
Pendaftaran calon mahasiswa Umitra digelar dengan mengedepankan protokoler kesehatan. Foto: acw

MOMENTUM, Bandarlampung--Pendemi merubah pola hidup masyarakat. Termasuk dalam hal rekrutmen calon mahasiswa.

Pihak kampus, khususnya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus mampu beradaptasi. Karena pola-pola menjaring calon mahasiswa secara langsung (jemput bola) di sekolah-sekolah sudah tidak bisa dipakai. Pola rekrutmen dalam jaringan (daring) menjadi solusinya.

Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Universitas Mitra Indonesia (Umitra) Andi Surya saat diwawancarai harianmomentum.com, Senin (21-6-2021).

“Kita tidak bisa sosialisasi ke daerah, banyak yang lock down. Promosi online solusinya, dan ini memang zamannya,” kata Andi.

Karenanya, sambung mantan senator Lampung itu, kini Umitra terus memperkuat diri melalui informasi online. Termasuk dalam hal menjaring mahasiswa.

“Menggunakan media sosial (medsos) yang ada untuk memperkenalkan dan dikenal, sehingga bisa menjadi kampus yang dipilih masyarakat,” ucapnya.

Melalui pola tersebut, Ketua Asosiasi Badan Penyelenggaran Pergutruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) Wilayah Provinsi Lampung itu meyakini PTS-PTS akan dikenal oleh masyarakat melalui kekuatan di bidangnya masing-masing.

“Tiap kampus punya spesifikasi masing-masing. Umitra terkenal dengan kesehatannya. Kita terbaik di Lampung, mendapat berbagai penghargaan secara nasional. Melalui medsos inilah kita bisa kenalkan kampus a, b dan c ke masyarakat dengan kelebihannya masing-masing,” paparnya.

Dengan begitu, sambung dia, PTS tidak akan kalah dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca juga: Yuk Kuliah di Umitra, Banyak Beasiswa Menanti

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Humas, Kerjasama dan Marketing Umitra, Agus Setiyo. Pria berlatar belakang jurnalis itu menyebut, untuk menjaring calon maba pihaknya menggunakan metode digital marketing.

“Digital marketing yang dominan, sekarang kan era digital. Maka selain menggunakan skema inforamasi normatif seperti yang tahun lalu kita gunakan, juga bergerak melalui digital: lewat medsos, ada juga aplikasi mobile. Itu strateginya,” bebernya.

Menurut Agus, digital marketing dalam menjaring calon maba cukup efektif. Bahkan ada peningkatan cukup banyak, jika dibandingkan dengan pendaftaran calon maba di tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 1.116 maba.

“Alhamdulillah sekarang mendekati seribuan calon maba yang daftar di gelombang kedua ini. Dibanding tahun lalu peningkatannya signifikan. Apalgi memang di Umitra ada jaur beasiswa,” terangnya.

Agus optimistis, hingga akhir pendaftaran calon maba akan mendekati 2000 pendaftar untuk memenuhi kuota kampus setempat.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos