MOMENTUM, Bandarlampung--Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung diminta sekolah swasta untuk mengakomodir siswa-siswi yang tidak mendapat kuota di sekolah negeri. Baik SMA Negeri atau SMKN
Menurut Kepala Disdikbud Lampung Sulpakar, akan melakukan pertemuan dengan kepala sekolah swasta untuk menegaskan hal tersebut.
"Jadi bagi calon peserta didik yang tidak mendapat kuota di sekolah negeri bisa diterima di sekolah swasta," kata Sulpakar saat diwawancarai, Selasa (22-6-2021).
Meski demikian, dia meminta sekolah swasta untuk memaksimalkan penggunaan dana bos (Dana Operasional Sekolah).
"Supaya anak-anak kita yang kurang mampu bisa diberi kesempatan untuk bersekolah. Selain itu sekolah juga harus meningkatkan mutunya," tegasnya.
Dia mengungkapkan, jumlah siswa-siswi lulusan SMP dan MTS se-Provinsi Lampung tahun 2021 mencapai 136.504 orang.
"Sedangkan daya tampung untuk SMAN se-Lampung hanya 33.582 orang. Jumlah pendaftarnya secara online mencapai 35.191 orang. Kalau yang daftar secara langsung belum terdata," jelasnya.
Sehingga, dia memperkirakan jumlah siswa-siswi yang tidak mendapat kuota di SMA Negeri mencapai lebih dari tiga ribu orang.
Sementara untuk SMKN, Sulpakar mengatakan, daya tampung atau kuota yang disiapkan mencapai 29.875. Namun, belum diketahui secara pasti berapa jumlah siswa yang tidak lulus.
"SMKN belum terdata. Tapi yang tidak diterima sekolah negeri kita harapkan bisa diakomodir di sekolah swasta," tuturnya.
Sebab, pendaftaran peserta didik baru (PPDB) untuk SMA dan SMK berbeda. Dia menjelaskan, untuk PPDB di tingkat SMAN ada empat jalur.
"Yakni jalur zonasi, afirmasi atau keluarga tidak mampu, perpindahan tugas orangtua dan jalur prestasi," terangnya.
Sebaliknya untuk PPDB di SMKN, dia menjelaskan, seleksi calon peserta mempertimbangkan dengan nilai raport.
"Lalu prestasi di bidang akademik atau nonakademik. Ketiga hasil tes bakat dan minat sesuai dengan bidang keahlian yang dipilihnya. Jadi ada wawancaranya," terangnya. (**)
Laporan/Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum