MOMENTUM, Sukadana--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur resmi menunda pemberlakan kegiatan sekolah tatap muka.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamtim Marsan diwakili Kabid Pendidikan Dasar Suprapto menjelaskan, semula pembelajaran tatap muka direncanakan mulai 12 Juli 2021 atau pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Namun, mempertimbangkan penyebaran covid-19 yang masih terjadi. Pemkab Lamtim memutuskan, kegiatan belajar mengajar tetap akan dilaksanakan secara online atau daring.
Hal itu diperkuat dalam Surat Edaran nomor 420/1383/03.SK-03/2021 tentang penyelenggaraan pembelajaran pada masa pandemi covid-19 pada satuan pendidikan di Kabupaten Lamtim.
Ditambahkan, melalui surat yang ditandatangani Sekretaris Kabupaten Lamtim, M Jusuf itu juga disebutkan masa pengenalan lingkungan sekolah dilaksanakan secara daring.
Kemudian, satuan pendidikan juga dapat mengimplementasikan kurikulum darurat di masa pendemi covid-19.
"Penundaan pembelajaran tatap muka sampai batas waktu yang belum ditentukan sembari menunggu perkembangan penyebaran covid-19,” imbuhnya.
Terpisah, Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lamtim Mashur Sampurna Jaya menjelaskan, saat ini total warga terkonfirmasi covid-19 mencapai 2.621 atau naik 120 kasus baru dibanding sehari sebelumnya.
Penambahan kasus baru itu tersebar di 15 kecamatan. Masing-masing, 35 dari Kecamatan Brajaselebah, 20 Sukadana, 12 Bandar Sribawono, 10 Sekampung Udik, 9 Purbolinggo, 7 Margatiga, 6 Pasirsakti dan 4 Pekalongan.
Kemudian, masing-masing 3 dari Kecamatan Bumiagung, Margasekampung dan Batanghari. Selanjutnya, masing-masing 2 dari Kecamatan Waybungur dan Jabung serta 1 dari Kecamatan Raman Utara.
Dilanjutkan, dari total warga yang terkonfirmasi tersebut, yang yang telah sembuh dan selesai menjalani isolasi sebanyak 1.709 atau tambah 8 dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan, yang meninggal dunia sebanyak 171 atau bertambah empat dibanding sehari sebelumnya. Sehiingga saat ini, warga terkonfirmasi yang masih menjalani perawatan dan isolasi sebanyak 741.(**)
Laporan: Arif Fahrudin
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum