MOMENTUM, Bandarlampung-- Elektabilitas tiga partai politik (parpol) mengalami peningkatan secara nasional. 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) urutan pertama, diikuti Partai Demokrat pada posisi ke dua. Sedangkan urutan tiga diisi oleh Partai Golongan Karya (Golkar).

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Lembaga Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), belum lama ini.

Direktur CISA Herry Mendrofa dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, survei dilakukan pada 27 hingga 31 Agustus 2021 lalu, dengan jumlah 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.

"Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung. Sedangkan, pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan margin of error 2,85 persen, lalu tingkat kepercayaan 95 persen," kata Herry.

Dia menerangkan, PDIP masih memimpin survei elektoral parpol dengan perolehan suara mencapai 24 persen. 

"Sedangkan, Partai Demokrat mengalami tren kenaikan hingga berada di posisi kedua survei, lantaran berhasil meraup suara 18,75 persen yang diikuti Partai Golkar dengan perolehan 14,25 persen suara," terangnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Lampung Watoni Nurdin mengatakan, pencapaian itu, merupakan hasil kinerja dari petinggi partai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) hingga para kader yang berada di derah. 

"Karena, merujuk dari DPP bahwa seluruh kader agar selalu bekerja, bekerja dan bekerja, sesuai amanat kongres V," kata Watoni kepada harianmomentum.com, Senin (6-9-2021).

Selain itu, partai berlambang kepala banteng tersebut juga ingin mencapai kemenangan hingga tiga kali berturut-turut alias hattrick, pada pemilihan umum (pemilu) pada 2024 mendatang.

"Namun, untuk mewujudkan hal itu tidak mudah, maka kami ditekankan untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Kemudian memperjuangkan aspirasi konstituen," sebutnya.

Kemudian, menyikapi hal-hal yang berkembang dengan baik. Lalu menyarankan konstruksi anggaran di lembaga legislatif (dewan perwakilan rakyat) yang berpihak terhadap kepentingan masyarakat.

"Hal-hal seperti itu yang selalu kami laksanakan, demi partai," ujarnya.

Sementara, Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Julian Manaf mengatakan, hasil survei itu, merupakan bukti dari tagline atau jargon partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut. Yakni, "Berkoalisi Dengan Rakyat".

"Sehingga, hal itu membuktikan bahwa masyarakat semakin hari, semakin merasakan kerja-kerja dari para kader Partai Demokrat," kata Julian Manaf saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Menurut dia, partai berlogo bintang mercy itu, ke depan akan semakin rutin melakukan konsolidasi serta meneruskan program kerjanya.

"Lalu, mendukung hasil kerja yang baik dari pemerintah. Tapi, jika yang tidak baik harus tetap dikritisi," tegasnya.

Terpisah, Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Lampung Ismet Roni mengatakan, tidak terlalu peduli terhadap hasil survei tersebut. Sebab, hal terpenting saat ini yaitu bekerja untuk masyarakat.

"Namanya survei tidak ada masalah. Silahkan-silahkan saja, yang penting kami tetap kerja," kata Ismet.

Menurut dia, partai berlambang pohon beringin itu, telah memulai kinerja dari tingkatan paling bawah, guna meningkatkan elektabilitas.

"Seperti, konsolidasi dan organisasi serta kaderisasi. Kemudian membaur kepada masyarakat. Program itu, sudah berjalan," jelasnya.

Dia menerangkan, kinerja partai tersebut, telah dilakukan pasca musyawarah nasional (munas) X pada 2019 silam.

"Kerja-kerja partai sudah kita lakukan sejak pasca munas. Tetapi, sekali lagi hal terpenting yakni bekerja, guna menyongsong program yang pro-rakyat," terangnya. 

Diketahui, pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 lalu, PDIP berhasil menempati urutan pertama dengan meraup 27.053.961 suara atau 19,33 persen, secara nasional.

Posisi kedua ditempati Gerindra dengan total 17.594.839 suara atau 12,57 persen. Golkar 12,31 persen, PKB 9,69 persen dan Nasdem 9,05 persen.

Sedangkan Demokrat di posisi ketujuh dengan raihan suara 7,77 persen, setelah PKS 8,21 persen pada posisi enam. Terakhir, PAN dengan perolehan 6,84 persen. (**)

Laporan: Vino Anggi Wijaya

Editor: Andi Panjaitan