Dianggap Bandel, Pemkot 'Ngotot' Tertibkan PKL BTC

img
Pedagang di Jalan Bukti Tinggi membentangkan spanduk sebagai bentuk penolakan direlokasi oleh Pemkot Bandarlampung. Foto: GKS

MOMENTUM, Bandarlampung-- Para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Bukit Tinggi, sekitar Pasar Bambu Kuning Trade Center (BTC), tampaknya tak dapat bernafas lega.

Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan kembali menertibkan mereka yang enggan direlokasi ke lantai dua BTC.

Kepala Dinas Perdagangan Bandarlampung Wilson Faisol menegaskan tidak ada tawar- menawar terhadap PKL yang bandel.

Wilson mengklaim, Pemkot Bandarlampung tidak akan lagi mengeluarkan imbauan. "Tidak ada lagi imbauan. Nanti akan langsung pemberitahuan selanjutnya penertiban," tegas Wilson, Senin (6-12-2021).

Dia berkilah, Pemkot Bandarlampung telah menggelar mediasi kepada para PKL hingga sekitar tujuh kali, terkait relokasi tersebut. "Hasilnya hanya memperpanjang waktu," kilahnya.

Wilson mengklaim, sepuluh dari 46 PKL telah pindah ke lantai 2 BTC. Sedangkan tiga lainnya memilih membongkar sendiri lapak penghasil rezeki tersebut. "Sisanya masih bertahan. Diduga terikat dengan sewa lapak, tapi ini baru isu. Belum dibuktikan," ujarnya.

Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bandarlampung, Sukarma Wijaya menambahkan akan membahas teknis bersama Walikota Eva Dwiana, terkait waktu penertiban. 

Sukarma mengklaim, penertiban para PKL tersebut, telah sesuai prosedur. Sebab, sesuai dengan administrasi serta mengedepankan sisi humanis.

"Kita sangat hati-hati. Jangan sampai ada dugaan pelanggaran. Seperti, menilai pemkot tidak humanis," klaimnya.

Belum lama ini Perwakilan PKL Bambu Kuning Jalan Bukit Tinggi, Hipmi Bintang mengatakan para pedagang siap direlokasi jika lantai dua BTC dibongkar dan dijadikan hamparan.

"Permintaan kami ini ada dasarnya, karena pada hasil rapat bersama pemkot telah disetujui," kata Hipmi, belum lama ini.

Menurut dia, para PKL di Jalan Bukit Tinggi enggan direlokasi, lantaran pedagang meminta lapak mereka untuk direnovasi. Ketimbang dipindahkan ke lantai dua BTC.

"Lebih baik jualan tidak nyaman, tapi keuangan aman, dibanding jualan tapi berantakan," ujarnya.

"Kami tidak mengharapkan santunan, kami harap Pemerintah Kota Bandarlampung bisa memberikan kebijakan yang menaikkan harkat martabat kami," lanjutnya.

"Kami butuh makanan, bukan pembangunan bangunan baru yang tidak tahu apa tujuannya," kata seorang mahasiswa yang mendampingi para PKL. (**)

Laporan: Glenn/Vino Anggi Wijaya

Editor: Andi Panjaitan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos