MOMENTUM, Bandarlampung--KPK RI berharap keluarga atau pasangan dari pejabat negara bisa berperan serta dalam mencegah tindak pidana korupsi.

Atas dasar itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI melakukan bimbingan teknik (bimtek) terhadap 20 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung beserta pasangannya (istri/suami), Rabu (15-6-2022).

Bimtek yang berlangsung di Hotel Novotel Bandarlampung itu, untuk mewujudkan keluarga antikorupsi melalui nilai-nilai integritas.

Plt Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Wawan Wardiana mengatakan, berdasarkan pengalaman kasus yang ditangani, banyak korupsi yang dilakukan dengan keluarga. Mulai dari pasangan hingga anak.

"Karena itu, sudah kewajiban kami untuk mengingatkan pejabat negara lewat pasangannya. Makanya diundang hari ini tidak hanya pejabat pimpinan tinggi pratama, tetapi juga pasangannya," kata Wawan.

Sehingga, diharapkan pasangan dari pejabat negara bisa mengingatkan agar tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Terlebih, menurut dia, salah satu penyebab korupsi adalah tekanan dari pasangan atau keluarga. "Jangan sampai nanti pasangannya minta melebihi dari kapasitas sebagai pejabat negara," jelasnya.

Sementara, Gubernur Arinal Djunaidi sangat mengapresiasi langkah KPK dalam mencegah tindak pidana korupsi.

"Secara pribadi maupun sebagai kepala daerah saya menyampaikan apresiasi. Karena justru yang seperti ini yang diharapkan. Tapi apabila dibina tidak bisa langsung ditindak," sebutnya.

Bahkan, gubernur juga terus mengingatkan ASN di lingkungan Pemprov Lampung untuk tidak melakukan korupsi. "Insya Allah saya juga sudah menyampaikan betapa bahayanya korupsi," ujarnya.

Gubernur juga berencana, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di tingkay provinsi, tetapi kabupaten/kota juga.

"Karena objek pembangunan itu kan ada di kabupaten/kota. Nanti kita pelajari apakah akan dikumpulkan atau saya dan KPK yang ke sana," tuturnya. (**)