MOMENTUM, Metro--Tiga belas ekor sapi di Kota Metro  positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain itu, terdapat juga lima ekor kambing yang terinfeksi dan satu ekor anak sapi (pedet) mati akibat terinfeksi virus penyakit tersebut.  

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro Herry Wiratno mengatakan, penyebaran PMK di daerah tersebut pertama kali ditemukan di wilayah Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan. 

"Ini hasil survey pada 20-21 Juni 2022 di lokasi RT 26, RW 07 Kelurahan Rejomulyo. Maka diketahui ada tiga belas sapi dewasa, satu pedet atau anak sapi dan lima ekor kambing yang positif terjangkit PMK," Herry pada Harianmomentum.com, Senin (27-6-2022).

Penularan PMK pertama kali pada 12 Juni 2022 terjadi pada ternak sapi milik Sugiyanto warga Kelurahan Rejomulyo. Saat itu, sapi menunjukan gejala tidak mau makan dan hipersalivasi. Selanjutnya hari itu juga, sapi diberi pengobatan oleh bapak Nassai.

"Setelah itu, pada 18 Juni muncul juga gejala yang sama pada sapi milik bapak Nuryanto dan Sutoto. Namun, disertai juga lesi-lesi di mulut dan lidah. Untuk pedet-nya pertama kali diketahui terjangkit PMK pada 19 Juni. Saat itu pedet, sudah tidak mau menyusu lagi dan alamnya mati," turutnya. 

Kemudian, lanjut dia, sapi milik bapak Gunarto juga mengalami penurunan nafsu makan dan hipersalivasi pada 21 Juni lalu. 

"Dari hasil penelurusan ke kandang yang saling berdekatan. Walaupun tidak ditemukan tanda-tanda klinis terinfeksi PMK, namun hasil pemeriksaan positif," terangnya. 

Dengan demikian, pihaknya langsung melakukan penelusuran secara luas kemungkinan penyebaran virus PMK, pada empat kandang lainnya. 

"Populasi terancam dalam satu RW sebanyak 73 ekor sapi dan 102 ekor kambing dan domba. Untuk untuk sumber penularanya masih belum diketahui karena sapi selalu dalam kandang dan tidak ada ternak baru," ungkapnya. (**)