MOMENTUM, Kalianda -- Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Thamrin mengimbau jajarannya untuk berhati-hati dalam memilih atau membeli hewan kurban.

Menjelang hari raya Iduladha 1443 Hijriah atau 2022, di sejumlah daerah di Indonesia merebak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak.

“Kabupaten Lampung Selatan berstatus bebas PMK yang artinya belum ada ada laporan hewan ternak yang sakit dan bergejala PMK. Namun kita harus waspada dan melakukan langkah pencegahan dan antisipasi agar wabah ini tidak masuk dan menyerang hewan ternak di wilayah Kabupaten Lampung Selatan,” tuturnya.

Pada saat memimpin apel mingguan, Senin (4-7-2022), Thamrin meminta kepada seluruh pihak dan dinas terkait untuk melakukan pemeriksaan secara ketat dan menyeluruh serta lakukan vaksinasi PMK terhadap ternak.

Dia juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat guna mencegah penyebaran penyakit PMK. “Saya meminta kepada seluruh pihak dan dinas terkait yang tergabung dalam Satgas PMK untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap lalulintas ternak baik yang masuk maupun keluar dari wilayah Lampung Selatan,” pintanya.

Pada bagian lain, Thamrin mengingatkan kepada eselon II dan III untuk menaati kebijakan dari penerapan absensi Finger Print. Kebijakan tersebut pun akan diterapkan untuk seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Lamsel.

“Saya meminta kepada kasubag umum dan kepegawaian di dinas masing-masing, untuk mencatat siapa yang tidak mengikuti apel tanpa keterangan untuk di potong tunjangan kinerja (tukin)nya. Karena eselon II, dan III sudah berjalan, jadi kedepannya jangan ragu-ragu untuk di potong tukinnya yg tidak apel atau tidak masuk tanpa keterangan,” ungkapnya.

“Pesan Bapak Bupati Lampung Selatan, jadi apel harus dicatat dengan benar, kalo tidak ada keterangan berarti harus dipotong tukinnya dan sesuai aturan yang baru, barang siapa yang tidak masuk kerja tanpa keterangan dalam waktu 10 hari, bisa dipecat,” tambahnya.

Dia juga mengajak seluruh ASN serta THLS untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan diri, apalagi di zaman digital saat ini kita dituntut untuk bisa mengimbangi segala perkembangan teknologi yang makin maju dan berkembang. (*)