MOMENTUM, Bandarlampung--Kota Bandarlampung kini rawan terjadi musibah kebakaran. Dalam sepekan, setidaknya sudah lima peristiwa yang melibatkan si jago merah.
Akibatnya, puluhan rumah warga dan satu toko sembako hangus terbakar. Juga merenggut dua korban jiwa, ibu dan anak.
Harianmomentum.com mencatat, lima peristiwa kebakaran itu terjadi dari rentang waktu 3-10 Juli 2022.
Teranyar, kebakaran terjadi pada Minggu 10 Juli 2022. Satu unit rumah milik Susilo, di Jalan Hi Abdul Rahman, Kelurahan Sukajawa Baru, Kecamatan Tanjungkarang Barat, hangus terbakar.
Perisitiwa itu berlangsung sekitar pukul 14.30 WIB. Enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan dengan jumlah personel sebanyak 32 orang.
Sedangkan api yang membakar rumah berukuran 6x7 meter itu, baru dapat dipadamkan sekitar pukul 15.30 WIB, atau satu jam kemudian.
Salah satu warga, Boim mengatakan, saat peristiwa terjadi, pemilik rumah yang sedang mengidap sakit stroke berada di dalam rumah.
“Saat kejadian, di rumah itu cuma ada Pak Keli - sapaan Susilo, sedang sakit stroke. Tapi berhasil diselamatkan,” ujar Boim.
Dia melanjutkan, tidak ada tanda-tanda atau bunyi ledakan saat terjadi kebakaran. Seketika api langsung membesar di rumah tersebut.
Dikatakan Boim, saat kejadian, istri dan anak kedua Susilo sedang pergi ke kampung halaman, sehingga hanya menyisakan Susilo dan anak pertamanya di rumah tersebut.
“Keluarga lagi pada pulang kampung. Alhamdulillah enggak ada korban jiwa, bapak Susilo juga udah aman,” kata dia.
Kemudian, pada Jumat 8 Juli 2022, enam rumah warga di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumiwaras, ludes terbakar.
Rian, salah satu korban mengatakan, saat kebakaran terjadi, dirinya sedang bekerja menjaga parkir di Jalan Laksamana Malahayati.
“Saya dikabari tetangga, katanya rumah saya kebakaran. Saya langsung lari, waktu sampai, api sudah besar,” kata Rian saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Rian, tidak ada harta benda yang dapat diselamatkan, kecuali satu unit televisi lantaran perabotan lainnya hangus terbakar.
“Hanya satu unit televisi yang tersisa dari rumah,” keluhnya.
Lalu, Kamis 7 Juli 2022, sekitar pukul 20.38 WIB kebakaran juga terjadi di Kelurahan Kotakarang Raya, Kecamatan Telukbetung Timur. Akibatnya, 26 kontrakan atau bedeng dan empat rumah milik warga hangus dilalap si jago merah.
Guna memadamkan kobaran api di bangunan berukuran sekitar 160x40 meter, 21 unit damkar dikerahkan. Sebanyak 89 personel diterjunkan pada peristiwa tersebut.
Sedangkan proses pemadam api selesai sekitar pukul 00.10 WIB, dengan menghabiskan 32 tanki air damkar.
Pada peristiwa itu, dua orang yang merupakan ibu dan anak menjadi korban jiwa, akibat terjebak dan tak dapat mengevakuasi diri dari dalam kontrakan.
“Jadi anaknya ini tidur. Lalu ibunya pergi keluar untuk membeli gorengan dengan kondisi kompor hidup di dalam kontrakan,” kata Edo, salah satu warga setempat.
Dia menjelaskan ketika sang ibu kembali dari membeli gorengan, kobaran api sudah melahap kontrakan yang ditempatinya itu.
“Jadi ibunya ini masuk ke dalam rumah, karena bermaksud menyelamatkan anaknya yang masih kecil. Tapi sepertinya dia terjebak dan gak bisa keluar,” jelasnya.
Kemudian, Senin 4 Juli sekitar pukul 03.45 WIB kobaran api membakar kamar tidur dan dapur milik Rusman, warga Jalan Ra Basir, Kelurahan Labuhandalam, Kecamatan Labuhanratu.
Berdasarkan data dari BPBD Bandarlampung, tiga unit damkar dan 12 personel dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Lalu kebakaran pertama terjadi Minggu 3 Juli 2022, sekitar pukul 21.15 WIB. Insiden itu menghanguskan toko grosir sembako milik Harun yang terletak di Jalan Indra Bangsawan, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung.
Kosim, Komandan Pleton A, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Bandarlampung mengatakan, sembilan unit mobil pemadam kebakaran (damkar) diturunkan pada peristiwa tersebut.
“Sedangkan, jumlah personel yang diturunkan sebanyak 35 orang dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.20 WIB,” ujar Kosim saat itu.
Menurut dia, api yang menghanguskan toko berukuran sekitar 12x7 meter di Kecamatan Rajabasa tersebut, tidak terdapat korban jiwa.
Sementara, Opan anak dari pemilik toko mengaku seluruh isi toko milik sang ayah ludes dilalap api. Dia juga mengaku belum mengetahui pasti kerugian yang dialami.
“Kalau kerugiannya belum tahu, karena abis semua,” katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala BPBD Bandarlampung Syamsul Rahman mengaku, guna mengantisipasi peristiwa serupa, maka akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Kedepannya kita akan adakan penyuluhan, berupa sosialisasi kepada warga guna mencegah kebakaran serta mengatasi kebakaran,” kata Syamsul kepada harianmomentum.com, Minggu (10-7-2022).
Meski demikian, dia mengeluhkan pada sosialisasi itu, mayoritas warga enggan datang ke lokasi penyuluhan yang digelar BPBD tersebut.
“Seperti sebelum-sebelumnya, warga tidak ada yang mau datang penyuluhan. Padahal hal itu sangat penting lantaran ada tata cara dalam menghadapi kebakaran serta mengantisipasinya,” jelasnya.
Selain itu, dia juga mengeluhkan saat terjadi kebakaran justru banyak warga berkerumun di sekitar lokasi guna menyaksikan peristiwa nahas tersebut.
“Banyaknya warga yang berkerumun, justru menyulitkan petugas untuk membawa damkar ke lokasi, harus disuruh minggir dahulu,” keluhnya.
Menurut dia, rata-rata peristiwa kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Sehingga si jago merah menghanguskan bangunan.
“Jadi gunakan kabel standar PLN. Kemudian jangan menumpuk colokan pada satu stop kontak, sangat berbahaya dan dapat memicu kebakaran,” terangnya.
Selain itu, warga juga diimbau agar memastikan semua instalasi listrik atau
kompor dalam keadaan aman sebelum meninggalkan rumah.
“Sebelum bepergian, periksa kembali keadaan rumah. Seperti instalasi listrik dan kompor, jangan sampai ditinggalkan dalam keadaan menyala. Untuk kompor gas, sangat disarankan menggunakan regulator berstandar SNI,” imbaunya. (**)