Itu Dulu, Sekarang Beda

img
Agung DW, Wartawan Harian Momentum

MOMENTUM--Dulu, mereka selalu menjadi yang terdepan dalam menentang kenaikan harga BBM.

Sekarang, mereka yang paling terdepan dalam mendukung kebijakan tersebut.

Dulu, mereka meneteskan air mata memikirkan kesengsaraan rakyat jika harga BBM dinaikkan.

Sekarang, mereka justru menutup kuping jika mendengar aspirasi rakyat yang menolak kenaikan harga BBM.

Dulu, mereka tidak peduli beban anggaran membengkak karena memberikan subsidi BBM.

Sekarang, mereka sangat peduli dan bahkan mengkhawatirkan beban anggaran yang terus membengkak karena subsidi.

Dulu, mereka sampai mengerahkan massa untuk berunjuk rasa menolak kebijakan kenaikan harga BBM.

Sekarang, mereka menjaring suara untuk mendukung kebijakan kenaikan harga BBM.

Dulu cuma bisa nangis. Sekarang bisa main mic.

Dulu, berpihak kepada rakyat kecil. Kalau sekarang? Ah sudahlah.

Itu semua hanya bisa terjadi saat dulu. Sekarang, sulit rasanya terulang kembali. Enggak tahu kalau nanti.

Dulu terjadi waktu era SBY. Sekarang, beda era ya beda ceritanyalah.

Namanya juga dulu, pasti bedalah sekarang. Begitu juga dengan nanti, pasti beda.

Dulu hanya jadi masalalu. Sekarang ya jadikan pelajaran. Nanti jadikan masa depan.

Dulu cuma bisa dikenang. Sekarang ya dinikmati saja. Tabik (*)









Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos