MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mengembangkan Program Kartu Petani Berjaya (KPB). Terbaru, Pemprov menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Perbankan dan PT Pupuk Indonesia.
MoU itu untuk memudahkan para petani dalam mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dan asuransi yang terintegrasi dengan Aplikasi e-KPB
Penandatanganan MoU oleh Gubernur Arinal Djunaidi itu berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Bandarlampung, Rabu (2-11-2022).
Seperti diketahui, KUR KPB merupakan skema pembiayaan/kredit tanpa anggunan yang usahanya dinilai layak bagi para petani yang tergabung dalam keanggotaan KPB.
Adanya MoU itu, maka pengajuan KUR dapat dilakukan melalui Aplikasi KPB. Bahkan, petani bisa mengetahui status pengajuan pinjamannya melalui aplikasi tersebut.
Penandatanganan MoU ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perbankan, PT.Pupuk Indonesia, Asuransi Jasindo, BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat mendukung program KPB demi kesejahteraan petani Lampung.
"KPB prinsipnya memudahkan petani, menguntungkan petani, dan mengurangi kepentingan usaha sepihak yang bisa merugikan petani," kata Arinal.
Gubernur menjelaskan, sektor pertanian dimandatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara umum, yaitu pangan. Provinsi Lampung memiliki banyak komoditi unggulan dalam bidang pertanian, yang diharapkan dapat membangkitkan perekonomian Lampung.
Arinal menyebutkan, Menteri Pertanian RI telah menegaskan Provinsi Lampung sebagai Lokomotif pembangunan pertanian Indonesia, yang antara lain, memiliki fungsi sebagai penyedia pangan nasional.
Hal ini didasari bahwa Lampung memiliki banyak potensi komoditi unggulan dalam bidang pertanian, antara lain padi, jagung, ubi kayu, nanas, pisang, kopi, lada, kakao, ternak sapi potong, kambing, ayam dan perikanan. Komoditi-komoditi tersebut telah memenuhi kebutuhan pasar lokal, menyumbang kebutuhan nasional, dan ekspor ke berbagai negara.
Pengakuan Lampung sebagai Lokomotif Pembangunan Pertanian Nasional tentunya juga harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan memajukan perekonomian Lampung ke depan. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya