Beras Bunga Kampung akan Penuhi Kebutuhan ASN Lampung Tengah

img

MOMENTUM, Gunungsugih -- Beras Bunga Kampung hasil olahan dan kemasan Lumbung Pangan Masyarakat Desa (LPMDes) di Lampung Tengah telah didistribusikan untuk rumah makan di Bandarjaya sekitar 1,2 ton per hari.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Lampung Tengah (Lamteng) Jumali. Selanjutnya, kata dia, sedang diupayakan bisa dikonsumsi aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Lampung Tengah.

“Melalui kebijakan pak Bupati nanti kita minta bantuan beliau, supaya PNS kalau bisa mengonsumsi beras Bunga Kampung. Kalau itu bisa dicover, maka rata-rata hampir 20 ton perbulan bagi 30 ribu PNS kita dengan harga Rp10.200,” ungkapnya, Kamis 9 Maret 2023.

Ia berharap, dengan adanya produk beras Bunga Kampung yang baru saja diluncurkan dapat membawa nama Lampung Tengah di Provinsi Lampung maupun nasional.

Baca Juga: Bupati Resmikan Tujuh LPMDes dan Luncurkan Beras Bunga Kampung

“Karena apa? Kita selalu melihat produksi beras yang masuk di Lamteng selalu beras dari luar daerah. Mudah-mudahan dengan beras Merek Bunga Kampung ini beras Lampung Tengah ini dapat lebih dikenal lagi oleh masyarakat Lampung,” katanya.

Selain itu, Jumali menyebutkan produksi padi di Lamteng selalu melimpah bahkan surplus hingga mencapai 300 ton beras per tahun.

Jumali menjelaskan, dalam setiap produksi perhektar sawah menghasilkan 7 sampai 8 ton gabah kering dengan luas tanam saat ini ada 80.000 haektare di Musim Tanam Satu (MT 1). Jika rata-rata sekali produksi mencapai 7 ton maka akan mengahasilkan 560 ribu ton gabah kering panen pada MT 1.

“Sementara di MT 2 target kita tanam itu diperkirakan sekitar 45 ribu hektar, kalau rata-rata produksi di MT2 misalnya mencapai 6 Ton berarti kita punya produksi 240 ribu ton ditambah 560 ribu ton ketemunya hampir 800 ribu ton kurang lebih. Dan kita diberi target oleh Provinsi dan Nasional di MT 2022-2023 hanya 574 ribu ton. Artinya target kita sudah terlampaui,” kata Jumali, saat dikonfirmasi via Whatsaap, Kamis (9/3/2023).

Jika di konfersikan ke beras, lanjut Jumali, rata-rata 55 aredemennya maka dari 400 ribu ton tersebut akan menghasilkan 300 ton beras di MT1. Dan jika di MT2 240 ribu ton di kalikan 60 persen maka akan menghasilkan 150 ribu ton beras dan di tambah 300 ton beras maka Lamteng memiliki 450 ribu ton beras. Sementara kebutuhan beras masyarakat Lamteng yang memiliki 1,3 juta penduduk hanya membutuhkan 120 ribu ton maka Lamteng memiliki surplus 300 ribu ton beras.

“Artinya stok beras untuk menopang kebutuhan 1,3 juta penduduk masyarakat Lamteng sudah terkaper dan lebih dari cukup. Oleh karena itu, bagaimana agar harga beras itu bisa terkendali kita upayakan melalui Pemerintah Daerah dengan pembangunan lumbung pangan dalam rangka menjaga cadangan dan stabilitas harga di tingkat kecamatan maupun kabupaten,” ujar Jumali. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos