Dampak El Nino, Lima Daerah Beresiko Tinggi Alami Kekeringan

img
Ilustrasi

MOMENTUM, Bandarlampung--Lima kabupaten di Lampung beresiko tinggi mengalami kekeringan akibat dampak dari siklus El Nino. 

Lima daerah itu: Mesuji, Tulangbawang, Lampung Utara, Lampung Barat dan sebagian wilayah Lampung Tengah.

Hal itu disampaikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lampung Joni Toyib mewakili Kepala Pelaksana BPBD Rudy Sjawal Sugiarto, Selasa (2-5-2023).

Joni menjelaskan, el nino adalah suatu fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Sehingga mengakibatkan kemarau berkepanjangan yang berdampak pada kekeringan.

Menurut dia, seluruh wilayah di Lampung berpotensi mengalami kekeringan dengan resiko sedang hingga tinggi.

"Untuk dampak kekeringan itu berpotensi terjadi di seluruh wilayah Lampung. Tapi yang berisiko tinggi ada lima daerah, sisanya resiko sedang," kata Joni.

Dia menyebutkan, hal itu berdasarkan kajian resiko bencana (KRB) BPBD Lampung.

Joni mengatakan, bencana kekeringan tersebut akan berdampak pada meinipisnya pasokan air bersih.

Karena itu, BPBD Lampung dan kabupaten/kota menyiapkan mobil tanki untuk memasok air bersih.

"Khususnya untuk kabupaten/kota sudah ada. Tapi kalau butuh dukungan lagi, kita siap membantu," jelasnya.

Dia pun mengimbau masyarakat jika membutuhkan pasokan air bersih agar bisa melaporkan kepada pemerintah setempat.

Selain itu, masyarakat juga diimnbau agar mengatur penggunaan air dan menggunakannya dengan bijak. 

Selain kekeringan, fenomena el nino juga berdampak pada kebakaran hutan dan lahan. 

Dia menjelaskan, untuk kebakaran hutan dan lahan ada tiga daerah yang beresiko tinggi: Waykanan, Pesisir Barat dan Mesuji.

"Tapi itu untuk kebakaran hutan. Kalau untuk kebakaran lahan lebih menyebar lagi, dan seluruh wilayah berpotensi," tuturnya.

Karena itu, diharapkan masyarakat menghindari pembakaran rumput dan puing saat cuaca berangin.

Dia mengungkapkan, karhutla tidak hanya disebabkan oleh iklim, melainkan manusia juga. 

"Karena berdasarkan data BNPB, 99 persen kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terjadi oleh faktor manusia. Baik yang disengaja atau kelalaian," terangnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos