Kelas Metaverse UTI Bisa Jadi Contoh Kampus Lain

img
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II, Iskhaq Iskandar bersama Rektor UTI saat mencoba salah satu device metaverse. Foto: Ikhsan.

MOMENTUM, Bandarlampung--Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II, Iskhaq Iskandar mencoba kelas metaverse di kampus Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), Kamis 13 Juni 2024.

Profesor Ishak mengapresiasi kelas metaverse di kampus UTI. "Saya apresiasi. Luar biasa. Jadi, memang kita memasuki dunia metaverse bisa membawa alam pikiran kita bisa ril. Ini pengalaman luar biasa," katanya.

Dia mengatakan, terkait dengan kelas metaverse yang dilakukan oleh kampus UTI, diharapkan dapat dilakukan oleh kampus lain.

"Saya berharap ada reflikasi di perguruan tinggi yang lain khsusunya di bidang informatika," ungkapnya.

"Karena contoh yang diberikan tadi mengenai sidang skripsi. Jadi mahasiswa tidak perlu datang karena tugas di luar. Ini mempermudah mahasiswa dalam menjadwalkan pertemuan dengan dosen," katanya.

Sementara, Director Metaverse Universitas Teknokrat Indonesia, Yuri Rahmanto menjelaskan, metaverse adalah interaksi di dunia lain yang sifatnya digital atau virtual. Perkembangan ini meningkatkan berbagai sektor seperti cara bekerja, cara berbisnis.

"Ada sejumlah sektor pengembangan UTI yaitu pertama pendidikan, dengan membuat mall Teknokrat Indonesia untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa untuk menjual aset digitalnya," tuturnya.

"Kami juga melakukan pengembangan seperti virtual classroom untuk dapat digunakan mahasiswa dan dosen bisa tatap wajah layaknya kelas secara nyata. Kami juga membuat ruang sidang skripsi yang pertama di dunia. Kami juga membuat ruang rapat baik dari atasan sampai staff dibawah. Kami juga mengembangkan virtual library," tuturnya lagi.

Lalu terkait dengan entertainment atau hiburan, pihaknya juga membuat metaverse game dengan membuat game Teknokrat racing. 

"Kemudian dari sisi pengabdian masyarakat, tugas kami melakukan riset. Kami sudah merangkul beberapa sekolah yang nantinya bisa dijadikan media pembelajaran jarak jauh. Kami juga membuat museum virtual tour. Kita juga akan membuat tempat wisata secara virtual, untuk marketing tempat tersebut," tutupnya. (***)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos