MOMENTUM, Bandarlampung--Produksi padi di Provinsi Lampung tahun 2024 diprediksi mencapai 2.813.182 ton.
Jumlah tersebut diperkirakan meningkat dari tahun 2023 yang hanya Rp2,7 juta ton.
Hal itu disampaikan Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Lampung Ida Rachmawati, Rabu (16-10-2024).
"Tahun 2024, diperkirakan panen kita mencapai 2,8 juta ton. Jadi ada meningkat sekitar 2 persen dari tahun 2023 yang hanya 2,7 persen," kata Ida.
Dia menjelaskan, prediksi peningkatan tersebut sejalan luas panen yang bertambah dari 530 ribu hektare pada tahun 2023 menjadi 577 hektare.
Dia merinci, pada bulan Januari 2024, produksi padi mencapai 18.351 ton dengan luas panen 3.347 hektare.
Kemudian, bulan Februari 27.499 ton dan luas panen 4.890 hektare, Maret 172.671 ton dengan luas panen 33.359 hektare.
"April 528.581 ton dengan luas panen 99.423 hektare. Bulan Mei 572.017 ton dengan luas panen 128.172 hektare, Juni 129.150 ton dengan luas panen 29.161 hektare," rincinya.
Kemudian, pada bulan Juli produksi padi 42.098 ton dengan luas panen 8.932 hektare, Agustus 145.137 ton dan luas panen 31.464 hektare.
Lalu, pada September 425.344 ton dengan luas panen 86.275 hektare dan Oktober 384.779 ton dengan luas panen 79.542 ribu hektare.
"Memang pada bulan April dan Mei merupakan puncak musim panen padi di Provinsi Lampung. Lalu, pada Oktober ada panen raya di Tulangbawang dan Mesuji," jelasnya.
Sedangkan untuk perkirakan produksi padi pada Bulan November 307.693 ton dengan luas panen 61.051 hektare dan Desember 59.914 ribu ton dengan perkiraan luas panen 11.820 ribu hektare.
Meski demikian, menurut dia, masih ada beberapa daerah di Lampung yang kesulitan mendapatkan tambahan air.
"Misalknya di Tulangbawang Barat, ada sekitar tiga ribu hektare yang tak dapat air," ujarnya.
Bahkan, debit air dari Bendungan Batu Tegi juga menurun. Sehingga, penggunaan airnya pun dilakukan bergiliran.
"Jadi yang harusnya tanam di Oktober tapi belum dapat air maka dilakukan saat Desember atau Januari," sebutnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya