MOMENTUM, Bandarlampung -- Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela menegaskan komitmennya untuk membangun Lampung yang maju tanpa melupakan akar budaya dan tradisi lokal.
Hal itu disampaikan dalam acara silaturahmi bersama komunitas Bela Budaya Nusantara yang berlangsung meriah dan penuh semangat di Bandar Lampung, Minggu malam (5/1/2025).
Mirza menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh relawan Bela Budaya Nusantara yang telah bekerja keras mendukung perhelatan Pilkada 27 November 2024. Ia menyoroti pentingnya menjaga identitas budaya Lampung di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.
“Lampung adalah provinsi dengan keberagaman yang luar biasa. Dari Sabang sampai Merauke, semua suku ada di sini dan hidup berdampingan dengan damai. Ini adalah kekayaan yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Mirza juga menekankan bahwa keberagaman ini telah menjadi kekuatan Provinsi Lampung selama ratusan tahun. Namun, ia mengingatkan bahwa kemajuan teknologi dan pengaruh budaya luar mulai mengancam kelestarian budaya lokal. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menjaga dan mengembangkan warisan budaya sebagai identitas yang kuat.
Mirza-Jihan memiliki visi untuk membawa Lampung Maju dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya. Mereka berkomitmen mengangkat Lampung ke tingkat yang lebih baik melalui pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan yang merata tanpa melupakan akar tradisi dan kearifan lokal.
“Nilai-nilai seperti gotong royong, saling menghormati, dan keseimbangan dengan alam harus terus kita pelihara. Ini bukan hanya soal mempertahankan tradisi, tetapi juga membangun masa depan yang berkeadilan, beradab dan berbudaya,” tambahnya.
Mirza juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Lampung, seperti ketimpangan ekonomi di pedesaan, kurangnya optimalisasi hasil bumi, dan akses pendidikan yang masih terbatas.
Menurutnya, membangun Lampung yang sejahtera tidak bisa dilepaskan dari persatuan yang kuat dan identitas budaya yang kokoh.
Pada kesempatan yang sama, Jihan juga menekankan bahwa budaya bukan hanya tentang tradisi, tetapi juga alat untuk memperkuat persatuan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Budaya adalah modal sosial yang harus kita kembangkan untuk memperkuat kehidupan sosial dan ekonomi. Dengan budaya, kita bisa menjaga keharmonisan, memperkuat persatuan, dan membangun masa depan yang lebih baik,” jelasnya. (**)
Editor: Muhammad Furqon