MOMENTUM, Bandarlampung--Diiringi hujan deras, Anggota Komisi V DPRD Lampung Fraksi PKS Syukron Muchtar dan Puji Sartono akhirnya menemui Aliansi Mahasiswa Lampung, di pelataran Kantor DPRD Lampung.
Mediasi itu dilakukan setelah sekira 2 jam lebih unjuk rasa berlangsung.
Kepada perwakilan maahasiswa, Syukron mengatakan segenap anggota DPRD Lampung tengah berada di Jakarta untuk melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas anggota.
Mulanya, massa aksi meminta untuk ditemui oleh minimal lima fraksi DPRD Lampung.
Saat dimintai keterangan, Syukron Muchtar mengatakan, jika terdapat beberapa point yang disampaikan oleh mahasiswa salah satunya adalah Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
"Mahasiswa berharap efisiensi anggaran tidak berimbas kepada sektor pendidikan dan sektor kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat," kata Syukron.
Karenanya, dia mengatakan, pihaknya telah sepakat dan berkomitmen agar efisiensi anggaran tidak berdampak terhadap pendidikan termasuk beasiswa dan kenaikan UKT.
"Kita akan kawal dan sudah ada statemen juga dari pemerintah pusat. Kami juga bersinergi dengan teman-teman di DPR RI dan dengan baleg Komisi XI," terangnya.
Selain itu, para mahasiswa juga menyampaikan tuntutan terkait dengan HAM. Yang mana salah satu temuan kasusnya adalah penertiban lahan Pemprov Lampung di Sabahbalau beberapa waktu yang lalu.
"Mereka berharap kedepan ada pendekatan yang humanis dari pemerintah dan stakeholder terkait ketika melakukan penertiban. Ada 43 rumah warga yang terdampak penertiban dan 7 sudah mendapatkan kompensasi dan sisanya yang belum mendapatkan kompensasi harus ada pendekatan," tuturnya.
Kemudian, massa aksi juga menyampaikan terkait dengan permasalahan banjir di Kota Bandarlampung.
"Harusnya mereka datang ke DPRD Kota Bandarlampung, tapi bukan berarti kami berlepas diri. Kami akan juga menyikapi karena kami ada anggota DPRD yang dari Dapil Kota Bandar Lampung," papar dia.
Mahasiswa juga telah menyerukan kesepakatan dengan ditandangani Syukron dan Puji serta pihak Pemerintah Provinsi Lampung.
Mahasiswa juga masih menegaskan mosi tidak percaya terhadap DPRD Lampung jika tuntutan mereka tidak dilaksanakan dalan 4 x 24 jam.
Usai ditemui oleh anggota DPRD Lampung para massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 16.00 WIB. (**)
Editor: Agus Setyawan