Harianmomentum.com--Gubernur Arinal Djunaidi berkomitmen mendukung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung. Sehingga, dapat masuk 10 besar dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar tahun 2020.
Hal itu disampaikan Arinal saat silaturahmi dengan Cabang Olahraga Lampung di Kafe Woodstairs, Bandarlampung, Jumat (21-6-2019) malam.
Arinal menginginkan Lampung tidak hanya berprestasi di bidang perekonomian, tapi juga bidang olahraga.
Karena itu, dia mendorong agar KONI bekerja lebih profesional untuk melahirkan atlet-atlet yang akan mengharumkan nama Lampung di level nasional hingga internasional.
"Selama ini KONI diurus oleh Ketua Partai, Anggota Dewan, semua sibuk jadi kurang dapat perhatian. Ke depan kepengurusan KONI akan saya berikan kepada orang-orang yang ahli. Tugas saya membantu keahlian itu bisa maksimal. Pergantian kepengurusan nanti jangan dipercepat, jangan juga ditunda. Ikuti aturan yang sudah disepakati. Yang pasti calonnya bukan saya, tapi yang saya restui," ujar Arinal.
Jelang pergantian kepengurusan KONI, menurut Arinal setidaknya ada tiga kriteria calon ketua KONI. Pertama memiliki keteladanan, kedua memiliki kemampuan finansial yang kuat, dan ketiga memberikan perhatian besar kepada cabang-cabang olahraga.
"Kenapa calon ketua KONI harus punya uang? Jangan sampai cari uang dari KONI. Anggaran yang dikelola besar, kalau macet-macet sedikit ketua bisa membantu. Kalau ada yang sanggup silahkan, saya juga sambil mencari siapa kira-kira yang pantas," katanya.
Ia menegaskan menolak menduduki jabatan ketua KONI sebab memahami aturan dalam Permen yang menyebutkan pengguna anggaran tidak diperbolehkan menjadi penerima anggaran. Untuk itu ia membuka peluang kepada yang profesional dan memiliki semangat membina.
Kepada Gubernur, Ketua Pengprov Cabang Olahraga Lampung Hanibal mengatakan akan menghadapi dua agenda penting, yaitu Pra-PON dan Porwil yang membutuhkan dukungan anggaran. Dengan dukungan dari Gubernur, ia menargetkan pada PON 2020 Lampung akan masuk 10 besar.
"PON sebelumnya kita masuk 15 besar. Lampung Pernah mengalami kejayaan hingga empat kali di posisi 5 besar pada kepemimpinan Gubernur Oemarsono, setelah itu terus menurun. Semoga target 10 besar bisa tercapai," kata Hanibal.
Meski duduk di posisi 15 besar, menurut Hanibal prestasi atlet Lampung patut diapresiasi, sebab hal itu diraih dengan anggaran terbatas Rp50 miliar. Sementara Sumatera Selatan dengan anggaran Rp90 miliar hanya berada di posisi 18 besar.
"Atlet-atlet kita semua sudah latihan, sudah tryout-tryout, namun beberapa cabang terkendala masalah pembiayaan. Karena itu KONI belum bisa maksimal. Semoga di APBD-P bisa diakomodir," ujarnya.
Terkait pembiayaan pada PON 2020, Arinal menegaskan akan membantu semaksimal mungkin. Sebab menurutnya PON adalah ajang bergensi di mana setiap provinsi dapat menampilkan putra-putri terbaiknya. Ia tidak ingin Lampung absen hanya karena kendala anggaran.
"Kita lihat hasil Pra-PON November 2019 ini, berapapun atlet yang menang Inshallah kita berangkatkan. Kita cari cara bagaimana harus berangkat," tandas Arinal. (red)
Editor: Harian Momentum