Rakor Gubernur se-Sumatera, Arinal Paparkan Kesiapan Lampung sebagai Ibukota

img
Kesiapan Lampung sebagai alternatif Ibukota Negara.

Harianmomentum.com--Gubernur Arinal Djunaidi memaparkan kesiapan Lampung sebagai alternatif Ibukota Negara menggantikan Jakarta.

Hal itu diungkapkan Arinal saat Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera di Bengkulu, Selasa (9-7-2019).

Menurut Arinal, Lampung mempunyai enam keunggulan sebagai alternatif ibukota negara: geostrategis, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, pertahanan dan keamanan serta pusat pendidikan.

"Dari Provinsi di Sumatera Lampung adalah yang paling dekat dengan Ibukota Jakarta. Pada saat ini telah diwacanakan oleh Bappenas RI sebagai salah satu alternatif lokasi ibukota negara," teranya.

Dari segi geografis, Lampung berhadapan dengan Selat Karimata dan Samudera Hindia serta berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

"Posisi geografis ini sangat ideal bagi sebuah IKN, terlebih dengan dukungan pengembangan Kawasan Strategis Selat Sunda yang telah ditetapkan dalam RTRWN (rencana tata ruang wilayah nasional," sebutnya.

Dia menyebutkan Lampung juga sangat dekat dengan Jakarta yang merupakan pusat bisnis. "Sehingga, mudah ditempuh dengan berbagai alternatif transportasi baik darat/penyeberangan (3 Jam) maupun udara (25 menit)," jelasnya.

Selain itu, Lampung juga dekat dengan "segitiga emas" meliputi Malaysia –Thailand – Singapura. Lampung termasuk dalam skema-skema kerjasama ekonomi IMT-GT dan IMS-GT.

Sehingga Lampung sangat ideal sebagai IKN yang akan memiliki posisi startegis dalam hubungan dengan dunia Internasional.

Kemudian, dari segi demografi. Menurut dia, Lampung mempunyai penduduku 9,5 juta jiwa yang menjadikannya sebagai provinsi terbanyak ketiga di luar Pulau Jawa.

"Penduduk yang cukup besar ini menjadi potensi tenaga kerja sebagai pendukung. Baik pada
masa pengembangan (konstruksi) maupun pada saat beroperasinya IKN. Dengan demikian maka pembangunan IKN di Lampung dapat lebih cepat akselerasinya," bebernya.

Ketiga, Arinal menjelaskan Lampung mempunyai lahan yang cukup sebagai lokasi ibukota, yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur.

Dia menuturkan lokasi itu sangat datar, tanahnya tidak bergambut, dan jauh dari potensi gempa bumi, tsunami, dan kebakaran hutan dan tanah. Sumber air didukung oleh Sekampung System di bagian hulunya terdapat Waduk Batu Tegi.

"Jika negara membutuhkan, maka sebagian Taman Nasional atau seluruhnya dapat diambil oleh pemerintah sebagai lokasi IKN," tuturnya.

Dia menerangkan Lampung juga memiliki sumber energi minyak bumi, gas bumi, batubara, bioethanol, biomassa, mikro hidro, dsb. Selain itu memiliki potensi panas bumi di Sekincau, Suoh, Ulubelu, Rajabasa. JIka dikembangkan akan sangat mendukung kebutuhan energi untuk IKN.

"Lampung sebagai lumbung komoditas pangan dan ternak, siap menjamin ketersediaan logistik pangan untuk kebutuhan IKN dan provinsi-provinsi lainnya," kata dia.

Selanjutnya, menurut dia, masyarakat Lampung secara sosiokultural telah mewakili keragaman etnis se-Nusantara, dan masyarakat Lampung telah terbukti sangat terbuka dengan perubahan perubahan dan pembaharuan.

"Sejak tahun 1905, Lampung sudah menjadi tujuan transmigrasi penduduk terutama dari Jawa dan Bali," ujarnya.

Kelima, dari segi pertahanan dan keamanan. Dia menjelaskan pusat pertahanan tidak jauh dari Lampung, jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Seperti: pusat pertahanan Armabar di Jakarta dapat direlokasi ke Lampung, Kopassus, Brimob, dan sebaran dari pasukan-pasukan yang ada di Jakarta, Banten,
dan Bodetabek (Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi).

"Di Lampung ada Batalyon Infanteri7 Marinir yang bermarkas di Piabung, Pesawaran," ucapnya.

Bahkan Kementerian Pertahanan sedang menyusun perencanaan untuk pemindahan industri strategis pertahanan (PT. PINDAD, PT. PAL, PT Dirgantara Indonesia) ke Lampung.

Terakhir, Lampung sebagai pusat pendidikan, karena telah terdapat beberapa universitas terbesar. Antara lain: Itera (Institut Teknologi Sumatera), UIN (Universitas Islam Negeri) Radin Intandan beberapa universitas swasta.

"Berdasarkan data, pada saat ini sekitar 35 persen mahasiswa PTN di Lampung berasal dari luar daerah: Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan
provinsi di Sumatera," jelasnya.

Dia meyakini jika Lampung sebagai ibulota, maka akan menjadi kekuatan baru bagi Pulau Sumatera.

"Mohon dukungan kita sesama Provinsi di Sumatera untuk Lampung. Dalam upaya kita mewujudkan Sumatera sebagai penopang pembangunan Nasional," harapnya. (adw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos