Harianmomentum.com--Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan memaparkan delapan kebijakan saat konferensi internasional Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22-7).
Arinal menyebutkan kebijakan tersebut pertama, terkait dengan masalah transisi dari sektor pertanian ke industri dan jasa yang masih berjalan lamban "Makanya kita akan upaya mempercepat transformasi struktural ekonomi Provinsi Lampung," ujar Arinal.
Kedua, terkait dengan reformasi sistem pendidikan vokasi. Melalui sekolah pintah (smart school), Arinal mengoptimalkan pemanfaat teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Ketiga, terkait peluang kerja yang bersifat terbuka (inklusif). Misalnya dengan menerapkan program Perempuan Berjaya melalui sejumlah program. Termasuk mengembangkan keterampilan penyandang disabilitas untuk peningkatan penyerapan tenaga kerja," sebutnya.
Kemudian, dia menjelaskan soal regulasi dan kebijakan pengembangan dunia usalah yang dilakukan dengan cara menyederhanakan perizinan.
"Kelima, mengembangkan ekonomi kreatif, UMKM dan koperasi. Melalui sentra-sentra industri kreatif berbasis sumber daya dan keunggulan lokal serta berbagai kegiatan pendukung lainnya," jelas Arinal.
Selanjutnya, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin (PEMM) dengan cara memberikan pelatihan keterampilan kewirausahaan berbasis ekonomi lokal.
"Penggunaan sumber daya lokal sebagai mata pencaharian berkelanjutan sangat diperlukan untuk menekan kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini dilakukan di antaranya dengan Kartu Petani Berjaya," terangnya.
Ketujuh, melaksanakan program talenta pasar lokal dengan mendorong berbagai aktivitas kompetisi dan festival seni serta olahraga antar kalangan muda berbasis komunitas. Termasuk menggalakkan “Gerakan Malu Menganggur” di kalangan generasi muda dan kegiatan pendukung lainnya.
"Terakhir, masalah peningkatan kualitas SDM yang menyangkut pengembangan kesehatan dan pendidikan melalui program Lampung Sehat. Mendorong Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) melalui upaya sosialisasi, fasilitasi, dan sinergi program berbasis komunitas," jelasnya.
Selain itu, Arinal juga akan memperkuat peran puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayananya dengan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota.
"Bagi Provinsi Lampung acara IDF ini sangat penting karena menyangkut strategi menghadapi persaingan pasar kerja global yang semakin kompetitif. Termasuk delapan kebijakan saya yang memang sejalan dengan tema IDF," tutupnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka acara menyambut baik penyelenggaraan acara tersebut. Menurut JK, acara itu bisa menjadi wadah untuk melahirkan ide-ide kreatif guna arah pembangunan negara di masa depan.
“Selama ini pemerintah sendiri yang melakukan perencanaan. Sekarang kita mengedepankan ide-ide dari masyarakat dan generasi masa depan untuk menentukan apa yang terbaik untuk masa depan,” jelasnya.
Jusuf Kalla berharap apa yang sudah direncanakan pada saat ini harus diikuti dengan pengimplementasian juga. (red)
Editor: Harian Momentum