Harianmomentum.com--PT Sarimakmur Tunggal Mandiri (STM) membenarkan telah melakukan impor kopi dari Vietnam pada Januari 2019.

Lina, bagian ekspor dan impor PT STM hanya mengimpor kopi sekali saja, dengan jumlah 180 ton. "Iya memang kami ada (impor), tapi volume tidak banyak, cuma 180 ton saja. Itu juga hanya sesekali, 2019 ini saja baru sekali," ujar Lina kepada harianmomentum.com, Senin (29-7).

Dia beralasan pada awal tahun lalu, produksi kopi di Lampung menurun karena belum memasuki masa panen. Sehingga, untuk menutupi kebutuhan, mereka terpaksa melakukan impor.

Baca juga: Soal Impor Kopi, Ini Jawaban PT Nedcoffee

"Kenapa kita impor? Karena kopi kita dari Januari sampai Maret itu belum ada, sedangkan kontrak kita banyak. Jadi untuk memenuhi kontrak ya dengan impor itu," sebutnya.

Lina menjelaskan kopi yang diimpor tersebut, diproduksi ulang. Kemudian diekspor lagi ke Jepang, India, Amerika Serikat dan negara lainnya. "Jadi kita impor lalu diproduksi ulang. Misalnya kita beli kopi grade (kelas) apa, terus diolah lagi jadi grade apa," sebutnya.

Meski demikian, dia menyebut impor yang dilakukannya hanya saat masa-masa kopi Lampung belum panen. "Kalau sekarang kan kopi banyak, jadi buat apa impor," ujarnya.

Selain itu, dia menerangkan masih banyak perusahaan-perusahaan lain yang juga melakukan impor kopi. Bahkan dengan jumlah yang lebih besar.

"Bukan hanya PT Sarimakmur Tunggal Mandiri saja. Kalau lihat didata bea cukai itu banyak perusahaan lain yang impor dengan volume lebih besar," terangnya. (adw)