MOMENTUM,
Bandarlampung--Bakal calon (bacalon) Walikota Bandarlampung M. Yusuf Kohar
dengan tegas menyatakan menolak fee atau setoran proyek dan lelang jabatan di Kota
Bandarlampung, jika kelak mendapat amanah rakyat memimpin kota setempat.
Menurut Wakil Walikota Bandarlampung itu, harus ada
perubahan kearah yang lebih baik untuk kemajuan dan pembangunan Bandarlampung.
“Maka saya akan memantapkan pembangunannya supaya jadi kota
perdagangan dan pariwisata yang bersih, luhur, beriman dan berwawasan
lingkungan,” kata Yusuf usai melengkapi berkas penjaringan di Kantor DPD PAN
Bandarlampung, Kamis (26-9-2019).
Lebih lanjut dia menegaskan, penghapusan fee proyek dan
lelang jabatan menjadi misi utamanya, maju Pilwakot Bandarlampung.
“Program bersih lingkungan harus diiringi juga dengan bersih
dari korupsinya. Jadi kalau kontraktortor minta proyek kasih, tapi jangan ada
fee proyek, yang penting kerja yang baik. Terus jangan ada lelang jabatan, yang
penting dia pintar dan layak, ya kita kasih jabatan itu,” terangnya.
Menurut dia, kedua hal tersebut menjadi pokok permasalahan serius.
Sebab berdampak pada pembangunan kota Bandarlampung.
“Jika tidak ada fee proyek, kontraktor itu akan berkerja dengan baik, pembangunan infrastruktur pun baik. Begitu pun para pejabatnya, juga akan bekerja baik jika lelang proyek dihapuskan,” jelasnya.
Diketahui, selain ikut penjaringan PAN, Yusuf juga ikut
penjaringan di PDIP, Nasdem dan PKB. “Saya hari ini mengambil sekaligus
mengembalikan berkas penjaringan PAN,” jelas Yusuf.
Harapannya, bisa mendapat rekomendasi dari partai politik
saat maju pilwakot mendatang. Namun sementara ini, Yusuf mengaku belum menjalin
komunikasi mendalam dengan petinggi PAN.
“Nantikan berjalan, sebab tak kenal maka tak sayang, sudah kenalan baru kita ngobrol-ngobrol (bicara soal rekomendasi),” katanya.(acw)
Editor: Harian Momentum