MOMENTUM, Kotaagung--Pemerintah Kabupaten Tanggamus mengadakan Pelatihan Baca Tulis Alquran bagi Guru Agama Sekolah Dasar di Gedung PGRI Kotaagung, Jumat (11-10-2019).
Pelatihan yang dibuka Bupati Dewi Handajani itu diikuti 133 guru agama Islam SD se-Kabupaten Tanggamus. Para guru itu berasal dari tujuh kecamatan: Pematangsawa, Semaka, BNS, Wonosobo, Kotaagung Barat, Kotaagung, dan Kotaagung Timur.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Tanggamus Lauyustis, pelatihan serupa sebelumnya juga pernah dilakukan di Gedung PGRI Kecamatan Pulaupanggung, dengan peserta 141 orang, dan di Gedung PGRI Kecamatan Pugung dengan peserta 135 orang.
"Pemateri pelatihan ini, KH. Farzain dari Jakarta, yang dikenal sebagai ahli dalam metode baca tulis Alquran," ujarnya.
Menurut dia, pelatihan ini untuk menuntaskan Program 55 Aksi yaitu pemberantasan buta aksara AlQur'an, yang direalisasikan secara efektif mulai tahun 2019.
Selain itu, dia berharap agar sekolah melibatkan guru ngaji di sekitar sekolah, dan harus diwajibkan ada ekstrakurikuler wajib mengaji, agar tujuan pendidikan dapat berjalan dengan baik serta menjadikan generasi muda yang bisa diharapkan, agar menjadi sumber daya manusia yang lebih baik.
Sementara Bupati Dewi Handajani mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk mensukseskan Program 55 Aksi Bupati dan Wakil Bupati.
"Dengan pelatihan ini para Guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya terutama bagi anak anak didiknya karena ini juga menjadi keprihatinan bersama," kata Bupati.
Bupati berpesan agar kegiatan tersebut benar benar dimanfaatkan oleh para guru. "Harus ada kemajuan pada anak didik. Ke depan, jangan sampai ada anak didik tidak bisa baca tulis AlQuran," katanya.
Tujuan pendidikan adalah menjadikan mereka insan yang agamis. Ini merupakan gerakan yang melibatkan masyarakat, guru ngaji yang ada di desan.
Selain itu, Bupati berharap melalui pelatihan tersebut dapat menjadikan anak anak yang berkualitas, baik agamanya, sosialnya, dan kepribadiannya.
"Saya yakin dengan pelatihan ini, masih banyak yang harus dipelajari dan ditingkatkan. Kegiatan ini untuk kebaikan anak anak demi terciptanya sumber daya manusia yang handal pada masa mendatang," katanya. (glh/jal).
Editor: Harian Momentum