MOMENTUM, Bandarlampung--Tiga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung siap melepas jabatannya demi maju dalam Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandarlampung. Ketiganya: Azwar Yacub dari Fraksi Golkar serta dua anggota Fraksi PDIP Tulus Purnomo dan Eva Dwiana.
Azwar Yacub yang merupakan legislator asal daerah pemilihan Bandarlampung itu mengaku siap menanggalkan jabatannya sebagai anggota dewan, jika kelak mendapat rekomendasi partai.
“Saya ikut penjaringan tidak main-main. Maka jika kelak mendapat rekomendasi, tentunya saya harus siap mundur,” kata Azwar kepada harianmomentum.com, Minggu (13-10-2019).
Saat ini, Azwar baru mendaftarkan diri di penjaringan Golkar Bandarlampung. Dia mengambil berkas penjaringan bakal calon (bacalon) walikota dan bacalon wakil walikota pada Kamis (10-10).
"Pada dasarnya kita sangat siap maju sebagai Walikota maupun Wakil Walikota, semua tergantung situasi dan survei yang ada. Mudah-mudahan DPP bisa objektif memilih dan menilai seseorang dari militansi dan loyalitas selama di partai," harapnya.
Terkait komunikasi dengan Ketua Golkar Provinsi Arinal Djunaidi, Azwar mengaku bahwa Arinal memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada kader potensial untuk berkontestasi di Pilkada 8 daerah. "Saya maju karena inisiatif saya sendiri,” ujarnya.
Soal program, Azwar mengaku paham dengan kebutuhan masyarakat Bandarlampung. Sebab, mantan Ketua DPRD Kota Bandarlampung yang juga Anggota DPRD Lampung tiga periode ini sudah kerap kali berinteraksi dengan masyarakat Bandarlampung dalam ajang formal maupun informal.
"Artinya, kita sudah mengerti sekali apa kebutuhan masyarakat Bandarlampung, seperti masalah kemacetan. Nah, bagaimana kita nantinya bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan terobosan-terobosan program dan tentunya kordinasi dengan Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Pak Gubernur Arinal Djunaidi," ucapnya.
Baca juga: Ini Bukti Keseriusan Tulus Purnomo Maju Pilwakot Bandarlampung
Senada disampaikan Tulus Purnomo, bacalon Walikota Bandarlampung dari PDIP. Dia pun menyatakan siap mundur dari legislatif jika partai, khususnya PDIP menjatuhkan rekomendasi kepadanya.
“Saya sangat siap (mundur). Sebab kalau partai merekom saya, artinya partai percaya kepada saya. Kepercayaan itu tidak akan saya sia-siapakan,” tegas dia.
Tulus mengatakan, visi yang dibawanya dalam maju Pilwakot 2020 simpel, "nyaman kotaku, sejahtera wargaku".
"Untuk mewujudkan visi tersebut, saya akan melibatkan rekan-rekan wartawan. Rekan rekan harus turut serta dalam proses menyejahterakan masyarakat di kota ini," ungkapnya.
Tulus pun telah membuktikan keseriusannya dengan mendaftarkan diri sebagai bakal calon (bacalon) walikota di penjaringan PDIP. Dia juga ikut mendaftar di penjaringan Partai Nasdem dan PKB Kota Bandarlampung.
Penjaringan parpol sangat penting bagi Tulus. Sebab menurut dia, dari proses itulah komunikasi dengan parpol dimulai. “Kita membangun Bandarlampung tidak bisa dengan PDIP saja, semua partai dan rakyat harus terlibat didalamnya agar Bandarlampung semakin maju,” jelasnya.
Saat ini, dia mengaku sudah secara intensif menyapa warga kota setempat. “Saya turun kemasyarakat melalui berbagai kegiatan,” tuturnya.
Sementara Eva Dwiana justru yang paling siap mundur disbanding kandidat lainnya. Saat ini istri walikota Herman HN itu telah mendaftarkan diri di penjaringan empat partai: PDIP, PKB, Nasdem, dan PAN.
Salah satu alasan istri Walikota Herman HN itu maju Pilwakot, adalah untuk meneruskan program suaminya. Untuk itu dia berharap, niatannya untuk kembali melanjutkan program suaminya, Herman HN, mendapat restu dari petinggi keempat parpol.
"Bunda berharap keinginan dan cita-cita bunda bisa lancar, menjadi walikota Bandarlampung, melanjutkan program kader PDIP Pak Herman HN," harapnya.(acw/ap)
Editor: Harian Momentum