MOMENTUM, Bandarlampung--Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menyelenggarakan FGD dan Bussiness Matching bagi startup yang terpilih pada Program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) tahun 2019.
Kegiatan itu bertujuan membantu lima startup yang telah dibina oleh Inkubitek Darmajaya untuk dapat meningkatkan jumlah penjualannya dengan memperluas marketnya, terutama dengan mitra-mitra potensial lainnya.
Dalam kesempatan ini lima startup yakni; Emping Jagung AINUN, Banana Peel Vita Organic Soap, Sanedu, Angsur dan Healty Fish memperkenalkan produk dan bisnisnya di hadapan mitra-mitra potensial yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, perbankan, perhotelan, klinik kecantikan dan perusahaan retail.
Secara garis besar ada dua topik utama yang dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Lantai II Gedung Pascasarjana IIB Darmajaya, Kamis 14 November 2019.
Selain untuk mengetahui strategi dan langkah yang dapat dilakukan para startup untuk memperluas pasar, juga untuk mendapatkan masukan terkait link dan informasi agar perusahaan pemula tersebut dapat dengan cepat melakukan scale up bussinesnya.
Wakil Rektor 3 IIB Darmajaya, Muprihan Thaib dalam sambutannya mengatakan, kehadiran pemangku kepentingan dapat memberikan masukan berarti bagi tenant yang hadir.
“Hal ini juga dimaksudkan agar dapat memberi masukan untuk pengembangan usaha mereka,” ungkapnya.
Selama ini, lanjut Muprihan, kelima tenant merupakan binaan dari Inkubator IIB Darmajaya. “Tahun ini kami telah menginkubasi lima tenant dan mudah-mudahan ke depannya lebih banyak lagi tenant yang dibina,” ujarnya.
Menurutnya, masukan diberikan dari eksternal tidak lain dalam penyempurnaan konsep bagi perusahaan.
“IIB Darmajaya mencetak lulusan bukan hanya sebagai pekerja tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain,” terangnya.
Kepala Bagian Inkubitek dan Career Center IIB Darmajaya, Lilla Rahmawati mengatakan, FGD dan Bussines Matching digelar untuk menyambungkan dengan mitra bisnis lainnya.
“Bisnisnya tenant ini sudah berjalan. Telah memiliki badan hukum dan beberapa juga telah memiliki izin edar. Artinya mereka siap untuk mengembangkan bisnisnya ke market yang lebih luas,” ungkapnya.
Tidak hanya FGD, kata Lilla, di akhir sesi juga memberikan kesempatan kepada seluruh undangan dan tenant untuk melakukan networking session. “Jika mereka tertarik untuk menjalin kerjasama dapat dilanjutkan dalam pertemuan berikutnya,” tutupnya.(rls)
Editor: Harian Momentum