Banjir untuk Anies

img
Ilustrasi banjir di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

MOMENTUM, Bandarlampung--Jabodetabek kebanjiran. Begitu berita yang tertulis di sejumlah media nasional dalam beberapa hari terakhir.

Berita itu langsung menjadi santer hingga menyebar hampir ke seluruh pelosok negeri. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung menjadi bahan bullyan.

Padahal, hujan deras yang mengakibatkan banjir pada tahun baru itu hanya mencakup sebagian kecil wilayah Jakarta. Justru kondisi terparah terjadi di Bogor, Depok, Tangerang Bekasi dan wilayah Lebak, Provinsi Banten. 

Lantas muncul pertanyaan, kenapa hanya DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik? 

Jawaban pertama tentu karena Jakarta (saat ini) merupakan ibukota negara. Sehingga tak heran puluhan juta mata rakyat Indonesia tertuju kesana.

Kedua, karena saat ini provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa itu dipimpin oleh Anies Baswedan. Lalu apa hubungannya banjir dengan Anies?

Bagi kaum “cebong”, banjir Jakarta tentu menjadi berita seksi yang layak diviralkan terus menerus untuk memukul Anies.

Anies belum tentu salah saja sudah banyak yang memanfaatkan momen itu untuk menghujat. Apalagi jika benar- benar salah. Tidak bisa dibayangkan lagi berapa jumlahnya.

Di laman media sosial (medsos) Anies seakan menjadi terdakwa atas peristiwa banjir yang hanya melanda 15 persen dari total luas wilayah DKI Jakarta. Semua pihak menyalahkannya.

Ada yang memaki, menghujat sampai memvonis Anies karena dianggap sosok yang paling bertanggungjawab atas musibah itu. Beberapa kelompok justru sedang menyusun berkas gugatan class action terhadapnya. 

Tapi, tidak sedikit pula yang membela. Dia dianggap sudah baik dalam penanganan terhadap korban banjir, sudah cakep dalam pengendalian air dan sebagainya.

Yang jelas, nama Anies saat ini kian populer. Di laman pencarian mesin google saja, tercatat sebanyak 45 juta orang yang mencarinya.

Lantas muncul pertanyaan dibenak saya. Apakah Anies sudah layak menggantikan posisi Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden di tahun 2024? Kita nantikan saja kelanjutannya. (*)

Oleh : Andi Panjaitan. Penulis adalah Pimred Surat Kabar Harian Momentum.







Editor: Harian Momentum





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos