Puluhan Gajah Liar Rusak Kebun Warga Tanggamus

img
Ilustrasi kawanan gajah liar di wilayah Kabupaten Tanggamus./ist

MOMENTUM, Semaka--Konflik satwa kembali terjadi di kawasan hutan marga, Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Sebanyak 12 ekor gajah liar masuk ke perkebunan dan merusak tanaman warga serta melukai salah satu anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Konflik Satwa saat menggiring kawanan gajah liar dari areal perkebunan setempat.

Pejabat Kepala Pekon Talangasahan, Hasan mengatakan, gajah liar masuk ke perkampungan warga sekitar 12 (ekor) gajah. "Ya kalau kerusakan belum begitu jelas apa-apa saja," katanya, Sabtu 8 Februari 2020.

Menurut dia, keberadaan kawanan gajah liar tersebut telah terdeteksi berkeliaran sejak seminggu yang lalu.

Dia menyebut, saat mengetahui kejadian tersebut dia langsung mendatangi lokasi, namun ditengah jalan dirinya bertemu rombongan yang akan mengantar korban ke Rumah Sakit terdekat.

"Pas saya mau ke sana (lokasi) ketemu mereka di Sidomulyo, langsung saya ikut mengantar ke Siring Betik (Puskesmas) dan Ke Islamic (RSUD). Masalah jelasnya saya belum sempat nanya semalam itu," katanya.

Kapolsek Semaka Iptu Heri Yulianto menambahkan, Satgas Penanggulangan Konflik Satwa juga sudah berupaya menggiring gajah. Namun nahas, saat digiring masuk ke kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), kawanan gajah malah berbalik dan menghantam salah satu petugas.

Akibatnya, petugas yang diketahui bernama Saridi (34) asal Pekon Sukajaya itu mengalami luka cukup parah karena tertusuk caling gajah pada bagian paha sebelah kanan hingga menembus tulang.

Kemudian, Saridi langsung dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUDBM) Kotaagung untuk mendapat pertolongan medis.

“Satgas sudah berupaya menggiring kawanan gajah masuk ke dalam kawasan TNBBS pada Jumat (7-2) kemarin. Namun, saat proses penggiringan, ada warga dari atas yang turun bawa kayu bakar, mungkin gajahnya marah dan berbalik lalu menerobos Satgas,” ujar Iptu Heri saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Iptu Heri Yulianto menjelaskan, konflik antara manusia dengan kawanan gajah yang berjumlah 12 ekor itu sudah berlangsung sejak Rabu (5/2) lalu. Kawanan gajah tersebut masuk ke Hutan Marga di Pekon Karangagung, Sidomulyo dan Tulungasahan.

Menurutnya, penyebab turunnya gajah ke perkebunan warga karena gajah merasa terusik habitatnya terjamah manusia. Selain itu, faktor lainya kemungkinan karena stok makanan di dalam hutan sudah berkurang sehingga kawanan gajah turun ke perkebunan warga.

“Kalau dipikir secara logika, gajah itu kalau hidupnya aman dan nyaman nggak mungkin turun ke perkebunan. Mungkin rumahnya sudah terjamah manusia dan merasa terusik sehingga turun ke perkebunan warga,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, korban serangan tersebut adalah Saridi (40) seorang Satgas Penanggulangan Konflik Satwa. 

Saat hendak menggiring Gajah ke dalam hutan kawasan lalu tiba-tiba Saridi menerima serangan pada bagian betis kirinya, hingga dagingnya sedikit terkelupas oleh salah satu Gajah liar.(glh/jal)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos