Sebuah Janji

img
Andi Panjaitan. Pemred Harian Momentum

MOMENTUM, Bandarlampung--Sore di penghujung tahun 2019, Pemimpin Umum Harian Momentum Supriyadi Alfian memanggil saya ke ruangannya.

Sebagai bawahan tentu saya bertanya dalam hati. Ada apa gerangan? 

Rupanya Bang Yadi hanya butuh teman ngobrol sembari minum kopi. Menunggu magrib. Karena saat itu dia sendirian.

Dalam perbicangan empat mata itu, kami membahas beberapa hal. Salah satunya, tentang kelanjutan dunia jurnalis ke depan.

Dia merasa prihatin. Dari ratusan wartawan di Provinsi Lampung, tidak lebih dari setengah yang bisa menulis berita. 

Dari jumlah itu, hanya segelintir wartawan yang mampu menulis kolom secara konsisten. 

Apa yang dikatakan Ketua PWI Provinsi Lampung itu benar adanya. Tidak lebih dari sepuluh wartawan yang bisa konsisten menulis kolom setiap hari, saat ini. Salah satunya adalah Bambang Eka Wijaya (BEW).

Di usia senjanya, BEW masih terus konsisten menuliskan buah pikiran melalui rubrik ‘Buras’.

Saya tertegun. Lantas mengajukan gagasan. Harian Momentum harus memiliki rubrik khusus, agar wartawannya bisa konsisten menulis.

Siapa yang mau mengisi rubrik itu nanti? kata Bang Yadi menimpali. Saya bang. Saya berjanji akan mengisinya. Ketika rubrik itu ada, saya yakin teman- teman lainnya juga akan terpancing untuk ikut menulis.

Alhasil. Hampir dua bulan rubrik ‘Nyekhita’ diluncurkan, beberapa teman sudah ikut menulis. Meski belum konsisten, paling tidak mereka sudah mencoba berkreasi melalui tulisan. 

Mudah- mudahan semangat BEW dalam buras. Kelakar buya Harun Muda Indrajaya (HMI) melalui ‘Numpang Liyu’nya juga bisa menular kepada kami. Tetap konsisten menulis hingga akhir hayat. Itu saja, tabikpun. 

Oh iya, hampir lupa. Nama rubrik 'Nyekhita' merupakan gagasan dari Munizar, Redaktur Pelaksana (Redpel) Harian Momentum.(*)






Editor: Harian Momentum





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos