MOMENTUM, Bandarlampung--Orangtua menjadi garda terdepan
dalam mencegah tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur.
Hal itu dikatakan Ketua Fraksi Partai Gerindra Dewan
perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat
sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) nomor 13
tahun 2017 tentang Perlindungan Anak di Kelurahan Kalibalok Kencana,
Kecamatan Kedamaian Bandarlampung, Sabtu (24-2-2020).
"Tidak bisa dipungkiri bahwa belakangan ini tingkat
kekerasan terhadap anak-anak dibawah umur semakin meningkat. Ini harus dicegah
dan diminimalisir," kata Mirza kepada awak media, Senin (24-2).
“Pemerintah provinsi Lampung juga sangat serius menyikapai
masalah ini. Karenanya dibuatlah Perda tentang perlindungan anak. Dan
disosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya.
Namun, sambung Mirza, tidaklah mungkin perda tersebut dapat
teralisasi secara maksimal, tanpa dukungan semua pihak, khususnya orang tua dan
lingkungan keluarga.
"Disini kami membawa moto pencegahan dini, atas
pelanggaran kekerasan yang terjadi. Tetapi tetap orang tua lah yang menjadi
garda terdepan dalam mencegah tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur,”
jelasnya.
Sebab, kata Mirza, anak - anak merupakan generasi penerus
bangsa yang harus dijaga dan dilindungi.
"Kemarin (saat sosper) telah kami sampaikan, ketika ada
sejumlah kasus (kekerasan terhadap anak( jangan pernah sungkan dan ragu - ragu
untuk mendatangi lembaga - lembaga terdekat yang membidangi, dan juga aparat
hukum. Agar mendapat perlindungan," imbaunya.
Menurutnya, antisuas dan respon masyarakat setempat terhadap
sosper tersebut sangat positif. Karena memberikan wawasan, khususnya kepada
orang tua sebagai bagian utama dalam pencegahan dini kekerasan terhadap anak.
"Alhamdulillah, pada kesempatan yang mulia kemarin kita
juga menghadirkan Sekretaris LPA Lampung, Wahyu Widyatmiko selaku narasumber.
Disini, masyarakat bisa mengetahui dan menggali ilmu serta pengalaman yang
dimiliki oleh Wahyu,” katanya.
Dengan sosper tersebut, Mirza berharap angka kekerasan
terhadap anak bisa terminimalisir dan bahkan tidak ada sama sekali.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum