MOMENTUM, Metro--Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Metro membuka peluang bagi siswa berprestasi kurang mampu agar bisa melanjutkan sekolah.
Kepala SMKN 2 Metro, Dr Armina MPd mengatakan kesempatan itu diprioritaskan kepada anak kurang mampu terlebih anak berstatus yatim piatu yang ingin melanjutkan bersekolah di tingkat SMA/SMK sederajat.
"Kami membuka selebar-lebarnya karena moto sekolah ini untuk membantu generasi bangsa agar bisa terus sekolah. Kami prioritaskan anak berstatus yatim piatu dan tidak mampu. Mereka bisa sekolah di sini dengan gratis," kata Armina kepada harianmomentum.com, Selasa (3-3-2020).
Dia menegaskan, sekolahnya juga memberikan keringanan biaya pendidikan kepada peserta didik yang perekonomiannya menengah ke bawah.
"Syaratnya ada SKTM (surat keterangan tidak mmapu). Nanti waka humas sekolah akan melakukan peninjauan ke tempat tinggal peserta didik. Jika hasilnya benar peserta didik tidak mampu, kami akan beri keringanan bahkan di gratiskan dari biaya apapun," ujarnya.
Terkait adanya kasus dugaan pelayanan ijazah disekolahnya. Dirinya membantah jika sekolahnya melakukan penahanan ijazah peserta didik.
"Tidak ada penahanan ijazah. Biaya sekolah telah di rapatkan melalui Komite sekolah dan sesuai kesepakatan kemampuan wali murid. Jika ada alumni sekolah kami yang ingin mengambil ijazah tapi belum melakukan pelunasan biaya, bisa melampirkan SKTM. Dan nanti kami akan memastikan jika benar peserta didik adalah warga kurang mampu. Karena pernah ada kasus di sekolah kami, SKTM dimanfaatkan supaya bisa mengambil ijazah tanah melunasi biaya sekolah. Padahal orang tuanya terbilang mampu," kelasnya.
Namun begitu, ia tidak menampik jika masih ada ijazah peserta didiknya yang tertinggal di sekolah.
"Memang ada sebagian ijazah alumni peserta didik kami. Tapi saya kurang tahu berapa jumlah pasti. Tapi ya tadi, kami tidak akan mempersulit peserta didik. Jika benar memang tidak mampu, ya datang ke kami, pasti akan kami beri keringanan," imbuhnya.(**)
Laporan: Adipati Opie
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum