MOMENTUM-- Penyebaran corona virus disease 2019 (covid-19) di Indonesia kian merebak. Setidaknya seluruh provinsi telah disinggahi si makhluk kecil tak kasat mata itu.
Dampaknya dahsyat. Ekonomi menurun, penghasilan berkurang, ruang gerak juga terbatas.
Semalam saya iseng berkeliling Kota Bandarlampung naik motor kesayangan. Dalam hati aku berkhayal, sendainya corona berwujud besar, mungkin sudah kulindas. Tapi kalau dia cantik, saya jadikan pacar. Pasti bangga dong punya kekasih sepopuler Corona. Hehehe.
Sebenarnya ingin keliling melihat sejumlah pusat keramaian. Hasilnya, sepi. Lokasi yang tadinya dijadikan tempat nongkrong, sekarang mendadak sepi.
Jalanan juga sedikit lengang. Kalaupun masih ada yang berkeliaran, tapi tidak seramai biasanya.
Dalam hati saya berfikir, corona ini memang dahsyat. Pemerintah saja sampai dibuat kewalahan menghadapinya.
Ada yang terpaksa diberhentikan dari pekerjaannya. Silaturami terganggu. Ibadah pun terpaksa dibatasi. Bahkan tidak hanya resepsi pernikahan, pilkada pun sampe ditunda.
Pokoknya semua gara-gara corona deh. Tapi, walaupun kita dibuat susah, masih ada sisi positifnya. Gara-gara corona, kita diajarkan hidup bersih.
Rajin mencuci tangan, memakai masker saat ke luar rumah. Orang-orang yang sibuk di luar jadi lebih banyak di rumah. Jadi bisa bermain bersama keluarga.
Gara- gara corona ekonomi jadi macet. Buntupun jadi berkepanjangan. Gara- gara corona, rindu yang sudah kupendam selama ini terpaksa terbelenggu.
Semoga Corona cepat mudik ke Wuhan, agar tidak lagi mengganggu kita semua. Aamiin. (**)
Oleh: Agung DW
Editor: Harian Momentum