MOMENTUM, Bandarlampung--Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Begitulah pesan yang disampaikan Ketua PDI Perjuangan Bandarlampung, Wiyadi, melalui laman facebooknya @maswiyadi, Senin malam (18-5-2020).
Menariknya, dalam kutipannya itu Wiyadi menuturkan kisahnya tatkala kecil, yang tak malu berjualan es lilin demi masuk ke pasar malam bersama sang adik.
Pria yang akrab disapa Mas Wiyadi itu menuliskan, pada1983, ketika dia duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD), dia bersama sang adik yang masih duduk di kelas 2 SD sempat bermain ke sebuah tempat hiburan (pasar malam). “Hiburan yang ditunggu-tunggu di kampungku,” ujarnya.
Namun, sambung Ketua DPRD Bandarlampung itu, dia dan sang adik sempat kecewa ketika sampai di lokasi hiburan malam. “Ternyata masuk ke pasar malam harus bayar, karena didalam ada hiburan orkes dangdut,” keluhnya.
Padahal saat itu Wiyadi dan sang adik tidak mengantungi uang sepeser pun. “Namun kami tidak mau merengek dan tetep semangat mencari ide untuk bisa masuk,” tuturnya.
Wiyadi kecil terus berfikir, bagaimana agar bisa masuk dan bisa jajan berdua sang adik. Hingga pada akhirnya dia pun menemukan suatu ide kreatif.
“Aha, ketemu caranya. Aku kerumah dimana ada warga yang biasa menjual es lilin. Aku meyakinkan pemilik akan menjual banyak. Alhamdulillah diberikan dagangan,” ucapnya.
Berbekal jualan es lilin satu termos, kedua kakak beradik itu akhirnya bisa masuk ke pasar malam secara gratis. Bahkan, jualannya di dalam pasar malam pun lumayan laris.
”Akhirnya kami berdua bisa nonton, naik beberapa permainan dan jajan martabak telor. Dan bisa bergoyang nonton dangdut, asik,” kata Wiyadi seraya menggambarkan kebahagiaan hatinya kala itu, melalui sebuah pesan bergambar (emotikon senang).
Wiyadi menyebut kalau termos es jaman dulu itu cukup berat. Apalagi anak SD yang membawanya.
Tapi menurut Wiyadi, itu lah bentuk perjuangan untuk mewujudkan suatu keinginan. Tanpa mengeluh, dan tanpa meminta-minta.
“Di mana ada kemauan, Tuhan akan memberikan jalan. Insya Allah,” tutupnya.
Cerita Wiyadi itu pun mendapat sambutan hangat dari rekan-rekan facebooknya. Baru dua jam tayang, sudah 80 lebih like, dan lebih dari 50 komentar.
Selain kutipan cerita tersebut, Wiyadi pun turut menyematkan foto termos es jaman dulu di laman facebooknya itu.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum