MOMENTUM, Bandarlampung--Pasca ditetapkannya 9 Desember sebagai hari pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, bakal calon Walikota Bandarlampung M Yusuf Kohar kembali melancarkan aksi sosialisasi, menyapa warga kota setempat.
Namun karena di tengah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Yusuf Kohar cendrung melancarkan sosialisasi jarak jauh, alias via online atau daring (dalam jaringan).
Melalui laman facebooknya @Yusufkohar, Wakil Walikota Bandarlampung itu membuka obrolan online bertajuk “lebih dekat bareng M Yusuf Kohar”. Seperti yang dilakukannya pada Senin (1-6-2020).
Dalam ngobrol online tersebut, berbagai pertanyaan netizen yang mayoritas warga Bandarlampung dijawab olehnya.
Salah satu pertanyaan yang menarik terkait adanya pihak tertentu yang dianggap memanfaatkan program pemerintah di tengah Covid-19 sebagai sarana promosi diri.
“Ya, sekarang ini memang ada pihak tertentu yang memanfaatkan bantuan pemerintah untuk sarana dirinya kampannye menghadapi pilkada,” kata Yusuf membenarkan.
Menjawab persoalan tersebut, Yusuf berucap bahwa solusi menghadapi hal tersebut ada di masyarakat itu sendiri.
“Maka masyarakat harus cerdas dalam memilih calon pemimpin. Pilih lah pemimpin yang cerdas dan benar. Jangan pilih pemimpin yang belum duduk saja sudah memanfaatkan atau menyalahgunakan program pemerintah untuk kepentingan pribadinya,” jelasnya.
Yusuf juga berucap, jika ada pemimpin yang belum duduk tapi sudah memanfaatkan fasilitas negara, apalagi jika dia sudah duduk nantinya. “Kalau sudah duduk tambah parah lagi,” ujarnya.
Maka, Yusuf kembali menegaskan agar masyarakat bisa merubah pola pikirnya. Menjadi pemilih cerdas.
Bicara soal sosialisasi di tengah Covid-19, Yusuf mengakui dia akan merubah pola yang dulu dipakainya.
Jika sebelumnya Yusuf punya agenda mengumpulkan minimal 200 orang di tiap kelurahan, kini agenda sosialisasi semacam itu pun ditiadakannya.
“Mungkin kita tatap muka kecil-kecilan, hanya beberapa orang dan membagikan beberapa alat kampanye kita. Sebab di tengah suasana Covid-19 ini kita harus hati-hati, tidak bisa seperti normal,” tuturnya.
Yusuf pun menyatakan dia akan lebih cendrung menyerap aspirasi warga kota setempat melalui daring atau online. “Kita akan banyak menggunakan alat komunikasi seperti Instagram, facebook dan media sosial lainnya,” sebutnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum