Wiyadi Membuktikan Ucapannya, Mundur dari Penjaringan Bacalonkada

img
Ketua Penjaringan PDI Perjuangan Bandarlampung Dedi Yuginta, mendampingi Wiyadi (kanan) saat mendaftarkan diri di penjaringan PDI Perjuangan kota setempat, Senin (16-9-2019). Foto: dok

MOMENTUM, Bandarlampung--Bakal calon Walikota Bandarlampung, Wiyadi, membuktikan ucapannya.

Ketua PDI Perjuangan Bandarlampung itu mundur dari bursa penjaringan bakal calon kepala daerah (bacalonkada).

Sebab, Pemilihan Kepala Daerah (Pilakda) tetap digelar di tengah pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Surat pengunduran diri Wiyadi itu telah dikirimkannya kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Bandarlampung, awal Juni 2020.

DPC PDI Perjuangan Bandarlampung pun telah menyampaikan prihal pengunduran diri Wiyadi kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Lampung melalui surat bernomor 018/IN/DPC.15.07/VI/2020, yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPC tertanggal 2 Juni 2020.

“Bersama surat ini menyatakan bahwa saya mengundurkan diri sebagai bakal calon walikota,” tulis Wiyadi dalam surat yang diterima harianmomentum.com, Rabu (17-6).

Dalam surat itu, dijelaskan pula slasannya mundur dari bursa penjaringan. “Saya mundur lantaran Pilkada dilaksanakan masih dalam pendemi Covid-19,” ujar Ketua DPRD Kota Bandarlampung tersebut.

Di akhir, surat Wiyadi pun menegaskan bahwa pengunduran dirinya tersebut murni atas kehendaknya.

“Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan tidak adanya paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Atas perhatian dan pengertiannya saya ucapkan terima kasih,” tutupnya.

Baca juga: Wiyadi Mundur dari Penjaringan Bacalonkada Jika....

Beberapa bulan lalu, Wiyadi memang sempat menegaskan, siap mengundurkan diri dari penjaringan bacalonkada jika Pilkada dilangsungkan pada Desember 2020.

“Jika pilkada dilaksanakan Desember, saya akan menyurati DPD dan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai. Saya menyatakan mengundurkan diri dari penjaringan dalam pencalonan Pilkada Kota Bandarlampung,” kata Wiyadi melalui pesan whatsapp, Minggu (26-4).

Menurut Wiyadi, tidak elok jika Pilkada dilangsungkan pada Desember 2020. Sebab masih banyak masyarakat yang kesusahan, akibat dampak virus corona atau Covid-19.

“Karena rasa prihatin yang sangat mendalam, begitu besarnya dampak Covid 19 ini ditengah-tengah masyarakat. Malu hati rasanya saya kampanye pilkada. Sementara masih begitu banyak orang yang  kehilangan mata pencahariannya,” ungkapnya.

Walau mungkin Covid-19 telah berakhir sebelum Desember 2020, kata Wiyadi, tidak serta-merta keadaan ekonomi masyarkat membaik begitu saja.

“Apakah begitu covid hilang mereka bisa langsung bekerja? Banyak yang menggunakan modal pas-pasan, karena dampak covid. Bahkan tidak sedikit modal mereka habis,” pilunya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos