MOMENTUM, Bandarlampung--Kota Bandarlampung kaya potensi wisata, namun minim sentuhan.
Begitulah ungkapan yang disampaikan Wakil Walikota Bandarlampung yang juga bakal calon walikota setempat, M Yusuf Kohar, Rabu (17-6-2020).
Yusuf mengatakan, setiap daerah pasti punya potensi wisata. Tapi, sambung dia, dalam pengembangannya tergantung pemerintah dan masyarakatnya.
“Jika pemerintah dan masyarakatnya mampu melihat potensi itu, tinggal menggali serta memanfaatkannya dengan baik. Kalau ketiga hal itu sudah terlaksana, maka wilayahnya akan menjadi tujuan wisata,” kata Yusuf.
Menurut Yusuf, Bandarlampung kaya akan potensi pariwisata. Namun yang jadi persoalan, potensi itu seolah tidak nampak. Alih-alih mau tergali, atau memanfaatkannya menjadi peluang usaha.
“Kalau dilihat dari geografinya, Bandarlampung ini punnya potensi wisata yang perlu digali. Pertama pantai. Pantai kita ini harus kita gali, kita manfaatkan potensi yang ada di wisata itu sehingga orang menikmati pantai yang indah yang diciptakan Allah untuk manusianya,” paparnya.
Terlebih, sambung dia, ada perpaduan antara wisata pantai dan perbukitan di kota setempat.
“Kalau laut dan pantai ini dikombinasikan, keduanya akan menjadi suatu pemandangan yang indah. Apalagi kalau melihat dari kejauahan. Wisatawan bisa melihat ke bawah (jika dari perbukitan), atau dari bawah keatas (jika dari laut),” paparnya.
Menurut dia, itu merupakan potensi yang luar biasa. Tidak semua wilayah ada pemandangan serupa.
Namun faktanya, banyak pantai di Bandarlampung. Juga perbukitan didekatnya. Tetapi warganya harus ke kabupaten tetangga, Pesawaran, hanya untuk menikmati wisata laut.
“Kalau tidak dimanfaatkan serperti ini siapa yang rugai? Kan kita sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Maju Pilwakot, Yusuf Kohar Yakinkan PKB
Bukan hanya potensi laut, menurut Yusuf, masih banyak potensi wisata lainnya di kota setempat.
“Seperti potensi sejarah. Misal meletusnya gunung Krakatau yang betapa dahsyatnya. Di Bandarlampung ini kan ada Taman Dipangga. Saksi bisu sejarah meletusnya Krakatau,” tuturnya.
Yusuf melanjutkan, pada saat Krakatau meletus ada lampu mercusuar yang terlempar sampai ke taman yang berada di depan Mapolda Lampung itu.
“Semestinya taman ini bisa jadi cerita sejarah. Betapa dahsyatnya meletusnya gunung itu,” katanya.
Selain taman Dipangga, ada lagi Kali Akar. “Di Kali Akar itu kan ada juga kapal yang terlempar dan tersandar disana saat meletusnya Krakatau. Itu kan kita bisa ceritakan. Di ambil sisi menariknya,” ucapnya.
Kata Yusuf, potensi seperti itu mestinya digali. “Potensi-potensi ini sudah waktunya kita benahi. Tapi serahkan kepada ahlinya, para arsitek yang mereka punya ide luar biasa,” jelasnya.
Untuk itu, kata Yusuf, jika kelak dia terpilih sebagai walikota setempat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, yang menjadi salah satu program utamanya adalah mengangkat pariwisata kota tapis berseri.
“Sayang Bandarlampung ini. Dia kaya potensi wisata, namun saat ini masih minim sentuhan,” keluhnya.
Walau pun kini dia menjabat wakil walikota, namun menurut Yusuf tidak mampu berbuat banyak. Sebab dia tidak dilibatkan dalam pembangunan kota setempat.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra W
Editor: Harian Momentum