MOMENTUM, Bandarlampung--PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggelar pisah sambut direksi. Acara berlangsung di Kantor Direksi PTPN VII,Bandarlampung, Jumat (19-6-2020).
Mantan direksi lama, Muhammad Hanugroho (direktur utama) hadir bersama Ahmad Sudarto (direktur komersil). Sedangkan Husairi (direktur operasional) tidak hadir karena sedang berada di Medan.
Jajaran direksi baru, Direktur PTPN VII Doni Gandamihardja, Senior Executive Vice President (SEVP) bidang Business Support Okta Kurniawan, SEVP Operation I Fauzi Omar, dan SEVP Operation II Dicky Tjahyono.
Juga hadir, Direktur PT Buma Cima Nusnatara (BCN, anak perusahaan PTPN VII) Putu Sukarmen, Ketua SPPN VII Muhammad Baasith, para Kabag, Manajer, dan pejabat utama lain.
Panitia memberi kesempatan perwakilan karyawan untuk menyampaikan kesan dan pesannya. Mewakili karyawan, Manajer Unit Bergen Ahmad Nurwibowo menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada direksi untuk dedikasi dan kerja kerasnya untuk PTPN VII.
Ia juga mencatat ada perubahan kinerja, perubahan budaya komunikasi, perubahan spirit, dan progress perbaikan yang signifikan dalam masa kepemimpinan Oho, sapaan M. Hanugroho.
Pada akhir sambutannya, Nurwibowo mengutip satu peristiwa kecil yang membuatnya harus minta maaf kepada Oho. Yakni, ketika dirinya menjabat Manajer Unit Rejosari.
“Waktu itu Hari Senin pagi di Bulan September 2017, sekitar jam 7.15. Ada seorang datang ke kantor saya di Unit Rejosari. Kantor masih kosong. Lalu, office boy menyuruh tamu itu menunggu di kursi kayu di luar. Waktu tamu itu minta izin ke kamar kecil, juga diarahkan ke kamar mandi kecil di belakang kantor. Tamu itu pak Oho,” kata manajer senior itu seraya menyampaikan permintaan maaf yang justru ditingkahi gelak tawa hadirin.
Pada sambutannya yang penuh haru, M. Hanugroho menyatakan PTPN VII adalah perusahaan yang besar dan prospektif. Potensi sumber daya yang ada memiliki spesifikasi yang amat baik. Ia yakin, dalam beberapa tahun ke depan, jika budaya kerja yang cukup militan ini bisa konsisten, PTPN VII akan melejit dan sehat.
“Dua tahun lebih saya di sini bersama Bapak-Ibu untuk berjuang menjalankan manajemen yang kondisinya sedang kurang baik. Dan saya menemukan spirit bangkit yang sangat baik sehingga kita masih ada saat ini. Ini modal yang harus dikuatkan. Saya yakin Pak Doni lebih mampu memaksimalkan yang sudah ada,” kata dia.
Pada acara yang juga diikuti beberapa manajer unit dari lokasi melalui aplikasi zoom virtual itu, Oho dengan terbata menyampaikan maaf jika ada khilaf. Ia juga meminta silaturahmi dan relasi kemanusiaan tetap terjaga.
Senada, Ahmad Sudarto menyampaikan sambutan dengan berterima kasih dan minta maaf. Dengan gaya tarik-ulur konteks, pria yang sebelum di PTPN VII bertugas sebagai Direktur Keuangan PT Pindad dan PT Bukit Asam itu juga tak bisa menutupi rasa harunya.
“Saya sekarang tinggal di Tangerang. Kalau ke Jakarta, singgahlah di rumah saya. Ada satu kamar yang siap menampung. Sewanya 25% dari tarif normal,” canda dia untuk menutupi rasa muramnya yang disambut tepuk tangan.
Dalam konteks, Darto menyebut PTPN VII mesti kerja keras untuk menuju sehat. Saat ini, kata dia, recovery sudah berada di track dan tinggal mengakselerasi kinerja.
“Hitungan saya, untuk BEP (break even point) saja, PTPN VII harus beromset Rp3,6 T. Tahun lalu sudah bisa Rp2,4 T. Itu artinya sudah mengarah ke positif. Tinggal dipacu saja,” kata dia.
Menanggapi dua pendahulunya, Doni P Gandamiharja memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi dan sumbangsih jajaran Direksi selama berkiprah di PTPN VII. Ia mencermati, kebijakan dan langkah-langkah bisnis yang dilakukan Oho dan tim sangat memberi warna perubahan.
"Mudah-mudahan kita semua bisa meneruskan apa yg dirintis direksi sebelumnya dan menjalankan program yang ada untuk membangkitkan kejayaan PTPN VII," katanya.
Doni juga berharap dukungan dari semua lini yang ada di perusahaan agar bersama-sama memberikan kontribusi mengurai permasalahan yang dihadapi PTPN VII.
"Dengan kerja tim dan semangat memajukan perusahaan, saya yakin PTPN VII bisa bangkit lagi," kata pria kelahiran Bandung bernama lengkap Doni Pringgodani Gandamihardja ini. (*).
Laporan: Nurjanah/Rls.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum